KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna
melengkapi tugas Mata Kuliah Pendidikan Matematika di Universitas Pangeran
Dharma Kusuma (UNIDARMA) Segeran Indramayu.
Makalah ini berisi materi tentang “Statistika
Dasar”. Yang akan menjabarkan tentang teori-teori yang merujuk
pada pengertian dan contoh penggunaan statistik.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca guna mendapatkan wawasan dan pengetahuan terlebih untuk diri penulis
sendiri.
Dari hati yang terdalam penulis mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan makalah ini, karena penulis tahu makalah yang penulis buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritikan, saran, dan masukan yang membangun
dari pembaca guna penyempurnaannya ke depan.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga
makalah ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Amin.
Indramayu, 24 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I ......................................................................................................... PENDAHULUAN
1
1.1. Pengertian Statistik dan Statistika
.................................................. 1
1.2. Data dalam Statistik ........................................................................ 2
1.3. Populasi dan Sampel ....................................................................... 3
1.4. Penyajian Data ................................................................................ 4
1.5. Pengolaan Data ............................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................ KAJIAN
PUSTAKA 5
2.1. Statistik
kuantitatif dan statistik kualitatif...................................... 5
2.2. Statistik
nonparametik dan statistik parametik ............................... 8
BAB III PENUTUP
15
3.1. Kesimpulan ..................................................................................... 15
3.2. Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian statistik dan statistika
Statistik adalah kumpulan angka yang sering disusun, diatur, atau
disajikan ke dalam bentuk daftar/tabel, sering pula daftar atau tabel tersebut
disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram atau grafik. Data yang
diperoleh itu dapat berupa bilangan yang melukiskan
suatu persoalan.
Tabel nilai statistika
Nilai
|
Frekuensi
|
5
|
3
|
7
|
6
|
10
|
8
|
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data,
pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan atau
interprestasi terhadap hasil analisis kumpulan data tersebut. Statistika dikelompokkan
dalam
dua
kelompok yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia.
Statistika
deskriptif
adalah
metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus
data
sehingga
memberikan
informasi
yang
berguna. Statistika deskriptif ini
menggambarkan dan menganalisa data dalam suatu kelompok tanpa membuat/ menarik
kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar. Sedangkan pengertian statistika inferensia
adalah
metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus data induknya. Dalam statitistik
inferensial berkaitan dengan kondisi-kondisi dimana data dari sampel dianalisis
tersebut ditarik kesimpulan untuk populasi dari mana sampel tersebut diambil.
1.2. Data dalam Statistik
Data
adalah ukuran dari variabel. Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau
lebih variabel dalam sampel (atau populasi). Data dapat diklasifikasikan
menurut jenis, menurut dimensi waktu, dan menurut sumbernya.
Menurut
jenisnya, data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif.
a.
Data kuantitatif adalah
data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif dapat
dibedakan menjadi:
1)
Data interval,
yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah
diketahui. Sebagai contoh: IPK mahasiswa (interval 0 hingga 4); usia produktif
(interval 15 hingga 55 tahun); suhu udara dalam Celcius (interval 0 hingga 100
derajat).
2)
Data rasio,
yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Sebagai contoh: persentase jumlah
pengangguran di Propinsi Sumatera Utara; tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2000;
persentase penduduk miskin di Sumatera Utara; pertumbuhan ekonomi Sumatera
Utara
b.
Data kualitatif,
adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam
statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya
dikuantifikasi agar dapat diproses. Kuantifikasi dapat dilakukan dengan
mengklasifikasikan data dalam bentuk kategori. Data kualitatif dapat dibedakan
menjadi:
1)
Data nominal,
yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai contoh, industri di
Indonesia oleh Biro Pusat Statistik digolongkan menjadi:
a)
Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga
kerjanya 1-4 orang, yang diberi kategori 1.
b)
Industri kecil, dengan jumlah tenaga
5-19 orang, yang diberi kategori 2.
c)
Industri menengah, dengan jumlah
tenaga kerja 20-100 orang, yang diberi kategori 3.
d)
Industri besar, dengan jumlah tenaga
kerja lebih dari 100 orang, yang diberi kategori 4.
Angka
yang menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa posisi data sama derajatnya.
Dalam contoh di atas, angka 4 tidak berarti industri besar nilainya lebih
tinggi dibanding industri kecil yang angkanya 1. Angka ini sekedar menunjukkan
kode kategori yang berbeda.
2)
Data ordinal,
yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama
derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat. Sebagai contoh, dalam skala
likert.
Berdasarkan cara perolehannya data kuantitatif
dibedakan
menjadi data diskrit dan data kontinu. Data-data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang
termasuk dalam data diskrit, sedangkan data-data yang diperoleh dari hasil
mengukur termasuk dalam data kontinu.
Menurut sumbernya kita mengenal
data
intern
dan
data
ekstern.
Data
intern
adalah data yang diperoleh dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Sedangkan data ekstern diperoleh dari luar
instansi atau perusahaan tersebut. Data ekstern dibedakan
menjadi data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikeluarkan oleh badan sejenis.
Sedangkan data lainnya termasuk data
sekunder. Semua data-data yang beru dikumpulkan
dan belum pernah
diolah disebut sebagai data
mentah.
1.3. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita baik yang berhingga maupun tak berhingga jumlahnya.
Seringkali tidak praktis mengambil data dari keseluruhan populasi
untuk menarik suatu kesimpulan. Untuk itu dilakukan
pengambilan sampel yaitu
sebagian atau himpinan bagian dari
populasi. Sampel yang diambil haris dapat merepresentasikan populasi yang ada.
Prosedur pengambialan
sampel yang menghasilkan kesimpulan yang konsisten terlalu
tinggi atau terlalu rendah
mengenai suatu ciri populasi dikatakan berbias. Untuk menghindari kemungkinan bias ini perlu dilakukan pengambian contoh acak atau contoh acak sederhana. Contoh
acak sederhana didefinisikan sebagai contoh yang dipilih
sedemikian rupa sehingga setiap
himpunan bagian yang berukuran
n dari populasi mempunyai peluang terpilih yang sama.
1.4. Penyajian Data
Suatu data yang telah diperoleh dan telah
diolah, maka dilakukan interpretasi dan penyajian data tersebut. Secara garis besar ada dua macam cara
penyajian data dalam statistika
yaitu:
a.
Tabel atau daftar yang dapat berbentuk:
- Daftar
baris kolom
- Daftar
distribusi frekuensi
- Daftar
kontingensi
b.
Grafik atau diagram yang terbagi menjadi:
- Diagram batang atau balok
- Diagram garis atau grafik
- Diagram lingkaran, dll
1.5. Pengolaan data
Setelah data kuantitatif diperoleh, maka
dilakukan pengolahan data dan pengujian beberapa hipotesis. Pengolahan data
yang dilakukan adalah mencari ukuran pemusatan data, dalam hal ini adalah mean
dan mencari ukuran penyebaran data dalam hal ini variance dan simpangan baku.
Setelah itu, baru dilakukan pengujian normalitas, homogenitas dan uji
hipotesis. Ketika data terdistribusi normal maka dapat dilakukan pengujian
parametik dan sebaliknya ketika data tidak terdistribusi normal maka dapat
dilakukan pengujian nonparametik
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1. Statistik kuantitatif dan statistik kualitatif
Karena penelitian pada hakekatnya adalah usaha mendapatkan informasi tentang sistem yang ada pada obyek yang sedang diteliti,
maka peneliti perlu menentukan cara menemukan
informasi tentang sistem yang sedang dicari itu.
Cara menemukan
informasi itulah yang bervariasi,
paling tidak mengikuti pola dua penelitian,
yaitu penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Dimana perbedaan keduanya tentu saja berawal dari paradigma pengetahuan yang berbeda itu nampak pada praktek kegiatan
penelitiannya, yaitu dalam penentuan
tujuan (masalah), penentuan
macam data yang dicari, penentuan
sumber data, penentuan
instrumen pengumpul
data, kegiatan pengumpulan dan analisis data.
1.
Verifying vs Generating Theory
Semua kegiatan penelitian
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang sistem yang ada pada obyek yang dikaji.
Dalam penelitian Kuantitatif, sebelum informasi
yang dicari itu ditemukan, peneliti
memprediksi (hipotesis) informasi yang sedang dicari itu
atas dasar teori. Prediksi teoritis tersebut
merupakan hipotesis yang
akan diuji (diverifikasi) kebenarannya dengan informasi empiris
yang akan diperoleh
dari obyek yang sedang diteliti. Jadi penelitian Kuantitatif mengumpulkan data untuk menjadi dasar pembuktian (verifying) teori-teori yang sudah ada. Atas dasar terbukti (ada cukup bukti empiris pendukung) atau tidak terbuktinya (tidak ada cukup bukti empiris
pendukung) itulah peneliti menerangkan sistem dari obyek (tentang perilaku manusia, misalnya) yang ditelitinya.
Penelitian Kualitatif berusaha memahami obyek penelitian
dengan mengamati obyeknya,
tanpa harus mencocokkan dengan teori yang sudah ada. Teori yang sudah ada tidak membatasi ruang gerak kerja peneliti dalam menangkap atau menemukan sistem yang sedang dicarinya
(generating theory).
Peneliti secara bebas berusaha
menemukan sistem (atau teori) yang ada pada obyek penelitiannya.
2.
Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian Kuantitatif bisa dirumuskan dengan variabel yang sangat jelas dan pasti sebelum penelitian dimulai.
Jawaban teoritis (hipotesis) bisa disiapkan
untuk dites. Seluruh kegiatan penelitian
diarahkan untuk menjawab
pertanyaan yang telah dipersiapkan atau menguji hipotesis tersebut. Dalam
penelitian Kualitatif, masalah penelitian dirumuskan secara umum pada tahap awal penelitian dan kemudian difokuskan
rumusannya pada saat pengambilan data. Rumusan awal tersebut berkembang
pada saat peneliti
sudah memiliki sebagian data (atau di tengah seting sumber data).
3.
Data Verbal vs non-verbal
Data penelitian Kuantitatif, sebelum analisis, direkam dalam bentuk simbol dengan huruf (seperti
A,B,C,D, dst), atau dengan angka. Untuk kemampuan, misalnya, A digunakan
sebagai simbol untuk merekam kemampuan
yang sempurna, B berarti sangat bagus, C berarti bagus, D berarti kurang, E berarti jelek. Atau untuk jenis kelamin, digunakan
simbol 1 untuk pria dan 2 untuk wanita. Angka-angka itulah yang nantinya akan dianalisis secara statistik.
Dalam penelitian Kualitatif, data direkam apa adanya dalam bentuk verbal
atau gambar (tidak disimbolkan dengan angka atau huruf).
Data soft
ini berupa deskripsi
tentang orang, tempat, atau transkrip percakapan, yang tidak bisa direprersentasikan dengan huruf atau angka.
Dalam penelitian Kuantitatif, bentuk dan macam data yang akan dikumpulkan sudah dirancang
dengan pasti sebelum pengumpulan data dimulai. Sebaliknya dalam penelitian Kualitatif, macam dan bentuk data yang akan dikumpulkan berkembang
(berubah dan atau bertambah macamnya) ketika berada di lapangan
sedang mengumpulkan data.
4.
Satu Macam Sumber vs Banyak Macam Sumber Data.
Dalam Penelitian Kualitatif, selain informasi yang diperoleh langsung
dari informan yang sesungguhnya, informasi
juga bisa diperoleh
lewat dokumen,foto, dan
literatur. Pendeknya, apapun (peristiwa, seting, artifaacts) yang dikira berpotensi memberikan data yang diperlukan akan diambil sebagai
sumber data. Dalam Penelitian Kuantitatif, sumber data lain tidak digunakan untuk mengumpulkan informasi
(data).
5.
Satu Teknik vs Banyak Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sifat sumber data yang hanya satu macam tapi dalam jumlah yang sebesar mungkin (sampel),
instrumen pengumpul datanya yang juga hanya satu macam, maka teknik pengumpulan
data dalam penelitian
kuantitatif hanya satu macam; misalnya, dengan angket saja, dengan pengamatan saja, atau dengan wawancara saja. Kalau lebih dari satu macam teknik yang digunakan
untuk pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif, hal itu dilakukan
sekedar untuk validasi data secukupnya saja.
Dalam penelitian kualitatif, karena data diambil dari berbagai sumber, dengan peneliti sendiri yang berfungsi sebagai
instrumen pengumpul data (human
instrument) yang boleh dilengkapi dengan berbagai
macam instrumen, maka pengumpulan data (yang harus dilakukan sendiri oleh peneliti walaupun
boleh dibantu oleh orang lain) dilakukan dengan berbagai macam teknik sekaligus,
misalnya wawancara dan observasi.
6.
Analisis Deduktif
vs Induktif
Dalam penelitian Kuantitatif, informasi tentang
sistem, aturan, configuation, causal
flows, atau pola yang diperoleh dari sumber data dianggap benar apabila
informasi itu bersumber
dari semua (atau mendekati semua atau mendekati semua yang mewakili) sumber yang menjadi populasi. Pola pikir ini disebut dengan analisis Deduktif.
Sebaliknya dalam penelitian
Kualitatif, informasi
tentang sistem, aturan, atau
pola yang diperoleh dari sumber data dianggap benar apabila informasi
itu bersumber dari orang (atau obyek) yang memiliki
autoritas paling tinggi (berkompeten) sebagai sumber data. Pola
pikir ini disebut dengan analisis
Induktif.
7.
Proses
vs Produk
Obyek penelitian Kuantitatif adalah suatu kondisi,
fenomena, atau hasil dari suatu proses.
Lihat contoh 1 tentang aliran behavioristic psychology atau contoh 6 tentang aliran Linguistik Surface Structure. Obyek penelitian
Kuantitatif, misalnya,
berupa kemampuan berbahasa
Inggris para mahasiswa pada akhir semester
5, hasil experimen, hasil
belajar. Yang merupakan produk dari suatu penelitian. Penelitian Kualitatif
lebih memfokuskan kajiannya
pada proses terbentuknya peristiwa, kondisi, fenomena, atau hasil.
2.2. Statistik nonparametik dan statistik parametik
Pada perkembangan statistika inferensial,
metode-metode penafsiran yang berasal dari generasi awal, menetapkan
asumsi-asumsi yang sangat ketat dari karakteristik populasi yang diantara
anggota-anggota populasinya diambil sebagai sampel. Di bawah asumsi-asumsi tersebut,
diharapkan angka-angka atau statistik dari sampel, betul-betul bisa
mencerminkan angka atau parameter dari populasi. Oleh karena itu,
dikenal dengan istilah Statistika Parametrik.
Asumsi-asumsi tersebut antara lain: data
(sampel) harus diambil dari suatu populasi yang berdistribusi normal.
Seandainya sampel diambil dari dua atau lebih populasi yang berbeda, maka
populasi tersebut harus memiliki varians (S2) yang sama.
Selain itu, statistika parametrik hanya boleh digunakan jika data memiliki
nilai dalam bentuk numerik atau angka nyata.
Ketatnya asumsi dalam statistika parametrik,
secara metodologis sulit dipenuhi oleh peneliti-peneliti dalam bidang ilmu
sosial. Sebab dalam kajian sosial, sulit untuk memenuhi asumsi distribusi
normal maupun kesamaan varians (S2), selain itu banyak data
yang tidak berbentuk numerik, tetapi hanya berupa skor rangking atau bahkan
hanya bersifat nilai kategori. Oleh karenanya, statistika inferensial saat ini
banyak berkembang kepada teknik yang tidak berlandaskan pada asumsi-asumsi di
atas, yang dikenal sebagai Statistika Nonparametrik.
1.
Statistik
parametrik
Parametrik
berarti parameter. Parameter adalah indikator dari suatu distribusi hasil
pengukuran. Indikator dari distribusi pengukuran berdasarkan statistik
parametrik digunakan untuk parameter dari distribusi normal. Distribusi normal
dikenal juga dengan istilah Gaussian Distribution. Distribusi normal
mengandung dua parameter, yaitu rata-rata (mean) dan ragam (varians).
Parameter-parameter ini memberikan karakteristik yang unik pada suatu
distribusi berdasarkan “lokasi”-nya (central tendency). Berbagai metode
statistik mendasarkan perhitungannya pada kedua parameter tersebut.
Penggunaan
metode statistik parametrik mengikuti prinsip-prinsip distribusi normal.
Prinsip-prinsip dari distribusi normal adalah:
a.
Distribusi dari suatu sampel yang dijadikan
obyek pengukuran berasal dari distribusi populasi yang diasumsikan
terdistribusi secara normal.
b.
Sampel diperoleh secara random, dengan
jumlah sampel yang dianggap dapat mewakili populasi.
c.
Distribusi normal merupakan bagian
dari distribusi probabilitas yang kontinyu (continuous probability
distribution). Implikasinya, skala pengukuran pun harus kontinyu. Skala
pengukuran yang kontinyu adalah skala rasio dan interval. Kedua skala ini
memenuhi syarat untuk menggunakan uji statistik parametrik.
Bila syarat-syarat ini semua terpenuhi, maka metode
statistik parametrik dapat digunakan. Namun, jika data tidak menyebar normal
maka metode statistik nonparametrik dapat digunakan. Apa yang dapat dilakukan
jika data tidak menyebar normal, namun statistik parametrik ingin tetap
digunakan. Untuk kasus ini data sebaiknya ditransformasikan terlebih dahulu.
Transformasi data perlu dilakukan agar data mengikuti sebaran normal.
Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam bentuk logaritma
natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau mengali dengan
bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal menjadi interval.
Contoh
metode statistik parametrik diantaranya adalah uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t
(1 atau 2 sampel), korelasi pearson, perancang percobaan (2-way ANOVA), dan
lain-lain.
2.
Konsep
dalam statistika
Sebelum menggunakan statistika nonparametrik
ada beberapa konsep atau pengertian dasar yang perlu diketahui. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam rangka memudahkan memahami proses, teknik-teknik, dan prosedur
yang tersedia. Selain itu, akan memudahkan pula manakala kita harus memilih dan
menggunakan teknik-teknik yang paling tepat serta sesuai dengan disain
penelitian yang dilaksanakan, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam menginterpretasikan
hasil-hasil pengujiannya. Beberapa konsep dan pengertian-pengertian yang perlu
dipahami antara lain:
a. Obyek
Penelitian : Merupakan suatu obyek yang kita teliti
karakteristiknya. Misalnya, penduduk seandainya semua orang yang menempati
wilayah tertentu yang kita teliti.
b. Variabel
: Adalah
karakteristik dari obyek penelitian yang memiliki nilai bervariasi. Misalnya,
jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Status ekonomi: tinggi, sedang, rendah.
c. Variabel
Bebas/Independent : Dalam hubungan antar dua atau lebih variabel,
variable bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya.
Misalnya; variabel X dengan variabel Y, yang menggambarkan variabel X
mempengaruhi variabel Y, maka X disebut variabel bebas.
d. Variabel
Tak Bebas/Dependent : Dalam hubungan antar dua atau lebih variabel,
variable tak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Misalnya; variabel X dengan variabel Y, yang menggambarkan variabel Y
dipengaruhi oleh variabel X, maka Y disebut variabel tak bebas.
e. Data : fakta,
baik berbentuk kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui
pengamatan, misalnya pemilikan lahan petani di suatu desa cukup tinggi. Data
kuantitatif diperoleh melalui pengukuran.
f. Pengukuran
: suatu
proses kuantifikasi atau mencantumkan bilangan kepada variabel tertentu.
Misalnya, berat badan secara kualitatif bisa dibedakan sebagai ringan, sedang,
atau berat, dan melalui proses pengukuran dengan cara menimbang kita dapat menyatakan
berat badan: 50 kg, 60 kg, 70 kg.
g. Skala
Pengukuran : bilangan yang dicantumkan kepada variabel
berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disepakati. Dikenal 4 macam
skala pengukuran yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala nominal
hanya dipakai untuk membedakan, skala ordinal mengisyaratkan adanya peringkat,
skala interval menunjukkan adanya jarak yang tetap tetapi tidak memiliki titik
nol mutlak, dan skala rasio memiliki titik nol mutlak.
h. Unit
Penelitian : satuan atau unit yang diteliti baik berupa
individu maupun kelompok yang dapat memberikan informasi tentang aspek-aspek
yang dipelajari atau diteliti.
i.
Populasi : himpunan yang lengkap dan
sempurna dari semua unit penelitian. Lengkap dan sempurna, artinya harus ada
pernyataan sedemikian rupa dalam mendefinisikannya populasi agar tidak
menimbulkan salah pengertian. Misalnya, kita menyebutkan bahwa populasi adalah
peternak ayam. Dalam kaitan ini, batasan populasi belum bisa menjelaskan;
peternak ayam di wilayah mana, apakah peternak ayam ras, broiler, atau ayam
buras. Sehingga lebih baik disebutkan misalnya , peternak ayam ras di desa X.
j.
Populasi Sampel :
Misalnya kita ingin meneliti tentang pendapatan petani tembakau dikabupaten X
dengan mengambil 3 kecamatan A, B, dan C di kabupaten tersebut sebagai tempat
penelitian yang dipilih. Populasinya adalah seluruh petani tembakau yang ada di
kabupaten X, sedangkan yang ada di kecamatan A, B, dan C disebut populasi
sampel.
k. Sampel : Adalah
himpunan unit penelitian yang memberikan informasi atau data yang diperlukan
dalam penelitian. Jadi, sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.
Misalnya dalam contoh di atas petani tembakau yang ada di kecamatan A, B, dan C
merupakan populasi sampel, dan sampelnya adalah hanya petani tembakau yang
terpilih untuk diteliti setelah melalui “proses sampling”.
l.
Sampling : Sampling adalah suatu
proses memilih n buah obyek dari sebuah populasi berukuran N.
m. Validitas
:
Istilah validitas dipakai berkaitan dengan kriteria hasil pengukuran. Apakah
kategori/skor/nilai yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran?
Pada umumnya validitas dipermasalahakan pada pengukuran-pengukuran non fisik,
seperti dalam pengukuran, sikap dan minat.
n. Reliabilitas
:
Istilah reliabilitas dipakai berkaitan dengan kriteria alat pengukuran
Misalnya
untuk mengukur minat, sehingga kita memperoleh angka-angka skor untuk
menyatakan minatnya rendah, minatnya sedang, atau minatnya tinggi, alat
pengukuran yang menghasilkan skor-skornya tersebut sering dipermasalahkan.
3.
Statistik
nonparametrik
Istilah
nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 1942. Metode
statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik
parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Istilah lain yang
sering digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas
distribusi (distribution-free statistics) dan uji bebas asumsi (assumption-free
test). Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter
populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki
sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk
melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Contoh metode statistik
nonparametrik diantaranya adalah Chi-square test, Median test, Friedman test,
dan lain-lain.
Uji
statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut juga
sebagai statistik bebas sebaran (distribution free). Statistik
nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi
berdistribusi normal. Statistik nonparametrik dapat digunakan untuk
menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data
berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Dari segi jumlah data, pada
umumnya statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n <
30).
4.
Keunggulan Statistik Nonparametrik
Keunggulan
statistik nonparametrik diantaranya:
a.
Asumsi dalam uji-uji statistik
nonparametrik relatif lebih longgar. Jika pengujian data menunjukkan bahwa
salah satu atau beberapa asumsi yang mendasari uji statistik parametrik
(misalnya mengenai sifat distribusi data) tidak terpenuhi, maka statistik
nonparametrik lebih sesuai diterapkan dibandingkan statistik parametrik.
b.
Perhitungan-perhitungannya dapat
dilaksanakan dengan cepat dan mudah, sehingga hasil penelitian segera dapat
disampaikan.
c.
Untuk memahami konsep-konsep dan
metode-metodenya tidak memerlukan dasar matematika serta statistika yang
mendalam.
d.
Uji-uji pada statistik nonparametrik
dapat diterapkan jika kita menghadapi keterbatasan data yang tersedia, misalnya
jika data telah diukur menggunakan skala pengukuran yang lemah (nominal atau
ordinal).
e.
Efisiensi statistik nonparametrik
lebih tinggi dibandingkan dengan metode parametrik untuk jumlah sampel yang
sedikit.
5.
Keterbatasan Statistik Nonparametrik
Disamping
keunggulan, statistik nonparametrik juga memiliki keterbatasan. Beberapa
keterbatasan statistik nonparametrik antara lain:
a. Jika
asumsi uji statistik parametrik terpenuhi, penggunaan uji nonparametrik
meskipun lebih cepat dan sederhana, akan menyebabkan pemborosan informasi.
b. Jika
jumlah sampel besar, tingkat efisiensi nonparametrik relatif lebih rendah
dibandingkan dengan metode parametrik.
c. Statistik
nonparametrik tidak dapat dipergunakan untuk membuat prediksi (peramalan).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Statistik adalah kumpulan angka yang sering disusun, diatur, atau
disajikan ke dalam bentuk daftar/tabel, sering pula daftar atau tabel tersebut
disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram atau grafik. Data yang
diperoleh itu dapat berupa bilangan yang melukiskan
suatu persoalan.
Beberapa konsep dan pengertian-pengertian yang ada
dalam statistik antara lain: Obyek Penelitian, Variabel, Variabel
Bebas/Independent, Variabel Tak Bebas/Dependent, Data, Pengukuran, Skala Pengukuran, Unit Penelitian,
Populasi, Populasi Sampel, Sampel, Sampling, Validitas, Reliabilitas.
Banyak metode statistik yang mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tiap metodenya sangat cocok untuk
penentuan data dengan kondisi masalah yang berbeda,
namun secara mendasar penggunaan metode itu bisa dikatakan mempunyai tujuan
yang sama.
3.2. Saran
Dengan membaca makalah ini,
pembaca disarankan agar mengetahui apa itu statistik, jenis-jenis statistik,
metode pengambilan data dan penggunaannya dalam menyelesaikan suatu masalah.
Gunakan metode statistik yang seakurat mungkin untuk mendapatkan hasil yang
bisa dipertanggungjawabkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Fardi, Adnan, dkk. 2012. Silabus dan Hand-Out Mata Kuliah
Statistik. Padang : UNP
Bogdan, Robert, C.,
Biklen, Sari, K. 1998. Qualitative Research in Education, an Introduction toTheory and Methods, Third
Edition, Boston, Allyn and Bacon.
No comments:
Post a Comment