Wednesday 14 March 2012

MAKALAH PERMAINAN KASTI

Makalah Permainan Kasti
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat serta kemampuan sehingga kami dapat menyusun Makalah Permainan Kasti ini
 
Makalah Permainan Kasti adalah Makalah yang berisi tentang Seluk Beluk Permainan Kasti. Dalam Penyusunan Makalah Permainan Kasti ini, kami mengambil referensi yang berasal dari berbagai sumber, sehingga kami berharap Makalah Permainan Kasti ini menjadi makalah yang dapat bermanfaat dan dibutuhkan untuk membantu anda dalam mencari referensi yang berkaitan dengan Permainan Kasti.

Dengan materi-materi yang dibahas dalam penyusunan Makalah Permainan Kasti ini mudah-mudahan data yang ada di dalamnya bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritikr dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan Makalah Permainan Kasti ini.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Makalah Permainan Kasti ini, semoga usahanya dalam membantu kami mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.






A.    Latar Belakang
Pembelajaran jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman dan penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga seorang guru sebelum melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban untuk membuat suatu perencanaan.
Mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan untuk membekali mahasiswa atau calon guru tentang dasar-dasar pendidikan jasmani dan olahraga dalam rangka untuk menambah ketrampilan para guru pada pendidikan jasmani dan olahraga disekolah dasar khususnya dalam menangani pendidikan jasmani dan olahraga yang menyenangkan, memeberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk melakukan aktivitas dan dapat ditingkatkan efektivitas pembelajaran jasmani.

B.     Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap setiap individu tentang pembelajaran jasmani dan olahraga merupakan pembelajaran yang dapat membuat atau membentuk prilaku peserta didik yang lebih baik, seperti bersikap sportif, tumbuhnya kerjasama antar teman baik dalam mempraktekan atau mempelajari pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga saat berada pada lingkungan sekitar rumah.






1.      Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui kasti.
A.    Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Ruang Bebas
 




B.     Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter, permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang  2  bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan temannya.
Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu.
1.      Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
a.       Teknik jalan dan lari.
b.      Teknik melempar.
c.       Teknik menangkap.
d.      Teknik melambungkan.
e.       Teknik memukul.
f.       Teknik mengelak.
a.      Penguasaan teknik individu
Dalam ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga melompat.
b.      Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.

Peraturan permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
1.      Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a.      Kayu pemukul
Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b.      Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 – 80 gram.
c.       Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d.      Pemain
Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.       Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas.
f.        Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
·         Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
·         Penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya.
·         Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
g.      Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h.      Lambungan betul
Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i.        Lambungan salah
Ini terjadi bila:
·         Tidak sesuai yang disampaikan di atas
·         Terlalu jauh dari badan.
·         Pemberian bola terlalu keras.
·         Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j.        Jumlah pukulan
Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
k.       Giliran pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l.        Pukulan betul atau salah
Pukulan dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
m.    Melanjutkan lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
n.      Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
·         Bola sudah pada tangan pelambung
·         Pukulan salah
·         Bola hilang
·         Terjadi pertukaran bebas
o.      Bola dalam permainan
Bola dalam permainan bila:
·         Sehabis memukul
·         Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan
·         Ada tanda dari wasit
p.      Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q.      Melempar
Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r.       Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
s.       Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
·         Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
·         Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
·         Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul,
·         Kayu pemukul lepas,
·         Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.

D.    Pelaksana Pertandingan
Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu saja tanpa adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa yang akan melaksanakan dan merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya.
a.       Menyusun petugas pertandingan
Petugas pertandingan terdiri dari:
a.       Ketua
b.      Sekretaris
c.       Bendahara
d.      Pembantu umum
e.       Seksi-seksi, termasuk
1). Seksi perwasitan
2). Seksi alat dan lapangan
3). Seksi konsumsi
4). Dan lain-lain.

2.      Permainan Kippers
A.    Pengertian
Nama permainan kippers berasal dari bahasa Belanda, yaitu kiepers. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri atas 12 orang. Regu pemukul harus mengumpulkan angka atau nilai sebanyak mungkin. Sementara itu regu penjaga harus berusaha supaya lawan tidak memperoleh angka atau nilai. Seorang pemain dapat memperoleh nilai jika dapat memukul dengan baik. Selanjutnya lari menuju tiang hinggap dan kembali ke daerah regu pemukul.

B.     Perlengkapan permainan
Perlengkapannya sebagai berikut:
a.       Lapangan
Lapangan permainan kippers berukuran 65 x 30 meter. Ruang bebas 5 x 15 meter. Ruang regu pemukul 5 x 15 meter.

b.      Alat
(a)    Pemukul
Terbuat dari kayu dengan panjang 60 cm. Garis tengah pemukul 3,5 cm.
(b)   Bola
Bola terbuat dari karet elastis, berat bola 80 gram dan garis tengah 7 cm.
(c)    Tiang hinggap
Duah buah tiang hinggap yang terbuat dari besi atau bambu. Panjang tiang 1,5 cm dengan garis tengah 2 cm. Bagian atas tiang berbentuk melingkar.


(d)   Tiang bendera
Ukurannya sama dengan tiang hinggap, berjumlah 2 buah dan di bagian atas tiang diberi bendera dengan warna terang agar mudah dilihat.
(e)    Tiang kecil
Tiang kecil diletakkan disudut-sudut lapangan, ujung tiang diberi bendera.

C.    Teknik dasar permainan kippers
Teknik dasar permainan kippers adalah sebagi berikut:
a.      Menangkap bola
Cara menangkap bola dalam permainan kippers adalah sebagai berikut:
1.      Buka kaki agar lebar, lutut agak ditekuk.
2.      Kedua tangan di depan dada dengan jari-jari tangan terbuka.
3.      Perhatikan datangnya bola, bola ditanggkap dengan rileks dan searah dengan arah larinya bola.
b.      Melempar bola
Mengoper bola harus menggunakkan teknik yang benar. Tujuannya adalah supaya bola mudah untuk ditangkap oleh teman satu regu dengan.
Beberapa cara melempar bola dalam permainan kippers, adalah sebagai berikut:
1.      Lemparan ayunan atas
Lemparan ayunan atas, sikap kaki kuda-kuda. Kaki kanan dan tangan kanan memegang bola direntangkan ke kanan belakang agak ke atas. Awalan melempar, condongkan badan ke belakang, tangan kanan ditarik ke belakang dan tangan kiri mengambil sikap keseimbangan.
Ayunkan tangan kanan kuat ke depan (sebagai gerak ikutan). Pada akhir pelepasan bola pergelangan tangan melecut hingga jari-jari tangan menghadap ke bawah.
2.      Lemparan ayunan bawah
Sikap kuda-kuda kaki kanan ke belakang, badan condong ke belakang, tekuklah kaki lebih dalam. Julurkan tangan kanan memegang bola dengan lurus, dan tegak lurus tagak lurus dengan badan. Ayunkan lengan kanan ke atas unutk melempar bola.
c.       Memukul
Teknik memukul dapat di bedakan yaitu:
1)      Pukulan melambung jauh
a.       Peganglah pemukul pada bagian pangkalnya.
b.      Setelah bola dilambungkan, rentangkan salah satu kaki sesuai dengan tangan yang digunakan unutk memukul.
c.       Berat badan pada kaki yang direntangkan, badan condong ke belakang, tekukan lutut yang direntangkan sedalam mungkin, tetapi tetap dalam keseimbangan.
d.      Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak lurus dengan badan dan membentuk sudut 45o dengan garis datar.
e.       Usahakan bola terkena tepat pada ujung pemukul, hingga lengan ayunan pukulan sepanjang mungkin dan lepasnya bola membentuk sudut 45o.
f.       Perkenaan bola lebih kurang setinggi bahu.
g.      Arah bola tergantung arah pemukul saat perkenaan dengan bola.
2)      Pukulan datar ke depan
a.       Sikap seperti pada pukulan melambung jauh, hanya badan tetap tegap dan kaki tidak di tekuk.
b.      Perkenaan kayu pemukul dan bola saling tegak lurus dan kayu pemukul dalam gerakan horizontal.
c.       Arah bola akan ke kanan atau ke kiri tergantung kepada arah hadap kayupemukul saat perkenaan dengan bola.
3)      Pukulan menyamping ke kiri
a.       Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, tetapi kaki kanan diubah ke depan agak ke kanan.
b.      Badan diputar searah dengan arah pukulan.
c.       Ayunan lengan sedemikian rupa hingga perkenaan kayu pemukul dan bola sedikit dari atas menuju ke bawah.
4)      Pukulan menyamping ke kanan
a.       Ayunan dari belakang kepala menuju ke depan.
b.      Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, hanya lengan ditarik ke atas sedikit ke belakang.
c.       Arah pukulan dari atas menuju ke bawah dengan sudut pukulan sesuai dengan arah yang di kehendaki.

D.    Cara bermain kippers
1.      Siswa dibagi dua regu, yaitu masing-masing regu terdiri atas 12 orang dengan nomor dada 1 sampai 12.
2.      Sebelum bermain kapten regu melakukan undian.
3.      Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain pembebas (pemain terakhir), ia berhak memukul tiga kali.
4.      Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, mendapat nilai dua.
5.      Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat, bila ada teman lainnya memukul dengan benar maka mendapat niali satu.
6.      Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).

E.     Peraturan permainan kippers
Peraturan permainan kippers adalah sebagai berikut:
a.       Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).
b.      Satu regu terdiri atas 12 pemain mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12.
c.       Kewajiban regu pemukul: memukul bola, lari ke tiang hinggap, dan kembali ke ruang pemukul (B).
d.      Kewajiban regu penjaga:
1.      Menangkap bola yang dipukul.
2.      “Mematikan” pelari dengan melempar bola.
3.      “Membakar ruang” regu pemukul bila tidak ada pemukul lagi.
e.       Pemukul harus melambungkan bolanya sendiri.
f.       Pukulan dinyatakan baik, bila bola jatuh didaerah lapangan (30 meter) dan boleh berlari menuju tiang hinggap.
g.      Ketentuan pelari sebagai berikut:
1)      Bila bola dikembalikan ke ruang regu pemukul atau ruang pukul,baik melambung atau menyusur tanah, melewati garis batas ruang regu pemukul dari lapangan permainan, pelari harus berhenti di tempat.
2)      Bila bola hilang pelari harus berhenti, dan boleh berlari lagi bila bola sudah ditemukan dan dimasukan ke dalam lapangan.
3)      Seoarang pemain yang tidak terkena lemparan boleh langsung masuk ke ruang pemukul (B), tanpa menuju tiang hinggap (C) atau (D) lebih dulu.
4)      Seoarang pemukul yag sah pukulannya, boleh tetap tinggal di ruang pukul, kalau dipandangnya membahayakan.
5)      Seorang pelari yang menururt perhitungannya  dalam situasi membahayakan, boleh kembali ke tiang hinggap atau ke ruang pukul.
6)      Pemukul yang salah atau meleset pukulannya tidak boleh berlari, tetapi harus menunggu atas pukulan yang sah dan teman berikutnya.
7)      Bila regu pemukul tinggal seorang lagi maka pemukul ini diberi kesempatan untuk memukul 3 kali pukulan yang sah.
h.      Lemparan untuk mematikan lawan
Lemparan harus mengenai bagian bahu ke bawah. Penjaga tidak boleh berlari dengan membawa bola. Jadi, harus mengoper dengan kawan supaya dapat mendekati pelari. Lemparan yang mengenai pelari dapat menyebabkan pergantian, operan bola harus dilakukan dengan satu tangan.
i.        Bola tangkap dan cara pergantian
Bola tangkap harus dilakukan dengan cara satu tangan, pada waktu bola tangkap yang ketiga si penangkap harus melemparkan bolategak lurus ke atas, dengan membelakangi ruang pukul dan regu jaga secepatnya menuju ke ruang regu pemukul atau ke tiang hinggap.
j.        Penilaian
1.      Bola tangkap memperoleh nilai satu.
2.      Kembali keruang partai pemukul, dengan pukulan yang sah atas pukulan sendiri memperoleh nila dua.
3.      Kembali atas pukulan kawan, dan pelari itu tidak melakukan kesalahan pukul, mendapat nilai satu.

3.   Permainan Rounders
1.      Pengertian Rounders
Dalam permainan ini setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi lapangan yang ditandai sebagai”Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak,dinyatakan sebagai pemenang.Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan softball.
2.      Lapangan dan peralatan Rounders
Lapangan permainan berbentuk segi lima. Ditandai dengan empat tiang tegak lurus yang masing-masing panjangnya 1,20 meter dan di pasang setiap sudut. Jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama dengan tiang ketiga). Dari tiang ketiga ke tiang  ke empat 8,50 meter. Jarak antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola 2,50 ’2,50 meter dan arena pemukul bola 2’2 meter.
Stick (pemukul bola) berbantuk panjang bulat.Stick terbuat dari kayu dengan ukuran panjang kurang lebih 46 cm dan berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85 gram.
3.      Teknik-Teknik Bermain Rounder
a.       Teknik Melempar Bola
Melempar merupakan hal yang utama dalam permainan rounders,yaitu pada waktu regunya menjaga regu lapangan. Apabila setiap anggota regu itu dapat melempar dengan kecepatan yang cukup besar dan ketepatan yang baik, maka regu tersebut akan menjadi regu yang kuat dalam pertahanan.
Teknik melempar bola adalah sebagai berikut:
1)      Teknik melempar bola melambung ( parabola)
a)      Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
b)      Ketiganya saling memegang, sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak terjatuh.
c)      Ketika melempar,biasanya menggunakan tangan kanan dengan kaki kiri berada di depan.
d)     Setelah bola lepas dari tangan, maka kaki kanan mengikuti atau melangkah ke depan.
e)      Pandangan ke arah sasaran.
2)      Teknik Lemparan bola mendatar
a)      Lemparan umumnya dilakukan dengan tangan kanan.
b)      Posisi badan tidak terlalu condong ke belakang.
c)      Pada saat melempar mendatar, gerakan lengan diayun dari belakang ke depan dan tidak melebihi kepala.
3)      Teknik lemparan menyusur tanah
a)      Bola dilemparkan menyusur tanah, posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan.
b)      Lengan pelempar memegang bola, kemudian tarik tangan ke belakang.
c)      Ayunkan tangan ke depan mengarah ke bawah dan lemparkan bola.
4)      Teknik lemparan bola bagi pelambung (Pitcher)
Pitcher adalah pemain yang pertama dapat mematikan lawan. Lemparannya yang keras dan cepat akan menyulitkan pemukul sehingga ia dengan mudah dapat mematikan regu pemukul.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a)      Berdiri tegak, salah satu kaki kanan berada di depan;
b)      Bola di pegangdi samping paha kaki kanan;
c)      Condongkan badan ke depan;
d)     Putar lengan kanan yang memegang bola 360o;
e)      bersamaan dengan itu langkahkan kaki kiri ke depan, lepaskan bola saat bola berada di samping paha kaki kanan ikuti dengan lecutan pergelangan tangan.
5)      Teknik Menangkap Bola
Menangkap bola merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah regu. Teknik ini merupakan salah satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari datangnya bola,menangkap bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1)      Teknik menangkap bola melambung
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a)      Ikuti datangnya bola.
b)      Menangkap bola dapat dilakukan dengan merapatkan kedua tangan di depan dada.
c)      Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan.
2)      Teknik menangkap bola mendatar
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a)      Jika bola datang mendatar dan tepat di depan badan, bola dapat ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya melambung.
b)      Jika bola datang mendatar disamping kanan atau kiri badan, maka cara menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri badan.
c)      Jika sudah mahir, maka dapat dilakukan dengan satu tangan.
3)      Teknik menangkap bola menyusur tanah
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a)      Dengan sikap membungkuk, kedua lutut ditekuk,dan kedua lengan lurus ke bawah.
b)      Dengan sikap hampir berlutut, kemudian menangkap bola.
6)      Teknik Memukul Bola
Memukul bola dalam permainan rounders merupakan faktor utama untuk mendapatkan nilai.Oleh karena itu, teknik memukul hendaklah mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Teknik memukul bola rounders adalah sebagai berikut:
a)      Pegang alat pemukul di bagian pangkalnya dengan kedua tangan.
b)      Tangan kanan berada di atas tangan kiri.
c)      Kemudian berdiri menyamping sehingga pitcher berada di samping kiri pemukul.
d)     Kedua kaki dibuka selebar badan.
e)      Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan menekuk kedua siku tangan.
f)       Pandangan diarahkan ke arah pitcher.
g)      Ayunkan pemukul mendatar dengan meluruskan kedua siku tangan disertai lecutan pergelangan kedua tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.
h)      Pada saat memukul diusahakan sambil melangkahkan kaki kiri ke arah kiri agar pukulan lebih keras.
4.      Cara  Bermain Rounders
Jumlah pemain terdiri dari atas 9 orang.Setiap memulai permainan harus melakukan undian, untuk menentukan siapa terlebih dahulu memukul bola. Pemukul bola boleh bergerak pada tiang pertama, setelah mendapat lemparan bola yang sah. Ketika tidak ada pemukul bola yang menunggu pukulan, seluruh anggota pemukul bola dapat keluar secara serentak. Tentunya hal ini dapat dilakukan jika seorang penjaga lapangan melampar bola langsung ke daerah pukulan, sebelum seorang pelari mencapai tiang ke-4.
Pemukul bola harus mengoper keluar, masing-masing dari tiga tiang untuk mencapai tiang keempat yang disentuh. Masing-masing mendapatdua kali giliran untuk memukul bola dan menjaga lapangan.
Penjaga lapangan berusaha mengahalangi pukulan yang dilakukan pemukul, atau pada saat berlari. Karena pemukul tidak berlari langsung pada tempatnya, kecuali dihalangi pemain penjaga. Pemukul disamping lapangan, sambil menunggu pukulan, harus berdiri di daerah paling belakang dari posisi penjaga lapangan, serta pada empat buah tiang. Berlari harus melalui luar tiang.





A.    Kesimpulan
Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi peserta didik, agar peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap sportif dan kerjasama antar teman, permainan kasti, kippers, dan rounders  merupakan permainan beregu  bola kecil, yang dimainkan oleh dua regu untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini adalah teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola.  Permainan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar teman, untuk itu pembelajaran pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.

B.     Kritik dan Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn dalam penyusunannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.





Mardiana Ade, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas Terbuka.
Heryana Dadan, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. CV. Putra Nugraha.

No comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.