PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPAUAN SISWA DALAM MEMAHAMI JENIS USAHA PEREKONOMIAN MASYARAKAT INDONESIA
DAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhasilan dan kelanjutan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus mendapat perhalian yang sungguh-sungguh dan harus dirancang secara sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang tepat bagi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara lain melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutu pelajaran yang melibatkan MBS, Pakem, serta peran serta masyarakat (PSM).
Dalam kaitannya denga Pakem, guru dituntut untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatit; efektif; dan menyenangkan. Situasi Pakem tersebut harus di upayakan untuk semua mata pelajaran. Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Selaras dengan apa yang dikatakan Bobbi Deporter dalam bukunya Quantum Learning bahwa agar efektif belajar dapat dan harus menyenangkan. Untuk membuat siswa menyenangi suatu mata pelajaran yang diajarkan, guru dituntut kreatif menciptakan situasi pembelajaran yang inovatif dengan mengerahkan secara optimal sumber daya dan sumber dana yang ada. Di sinilah tantangan bagi guru agar bisa meramu pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.
IPA ( Sains ) yang merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Seperti Carin dan Sund (1993) mendefnisikan pelajaran IPA sebagai "pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen". Sedangkan mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang memiliki cakupan materi yang luas dan universal, sehingga anggapan para siswa sulit dijangkau dan harus memiliki wawasan luas juga.
Pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pelajaran IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Begitu juga pelajaran IPS diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan wawasan kebangsaan, internasional maupun berlaku sosial. Sehingga menuntut seorang guru yang betul-betul kreatif dan inovatif dalam menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
Guru sebagai faktor penentu dan paling berpengaruh dalam hal menanamkan kosep terhadap siswa. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran serta kemampuan guru dalam menetapkan media pembelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, di samping adanya potensi dan kemauan siswa sendiri.
Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA maupun IPS sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual. Peserta didik hanya mempelajari IPA maupun IPS pada domain kognitif yang terendah. Peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak peserta didik yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik per kelas yang terlalu banyak.
Terilhami oleh suatu ungkapan " saya mendengar lalu saya lupa, saya melihal lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya mengerti ," dan melihal kenyataan di lapangan banyak kendala yang dihadapi baik oleh siswa maupun oleh guru itu sendiri, hal ini dikarenakan proses pembelajaran IPA maupun IPS masih dirasa abstrak. Termasuk prestasi siswa kelas V SDN ……………. Kecamatan Ciledug Kab. Cirebon pada pelajaran Sains maupun IPS masih ada yang di bawah kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) dan belum memuaskan, salah satu diantaranya dalam pemahaman konsep alat pernapasan manusia pada pelajaran IPA dan konsep memahami jenis usaha perekonomian masyarakat Indonesia pada pelajaran IPS, dari 47 siswa hanya 10 siswa ( 25,60 %) yang mampu memperoleh nilai di atas 70.
Sehingga penulis melakukan perbaikan pembelajaran yang variatif dengan mengadakan penelitian tindakan kelas tentang media pembelajaran dan metode pembelajaran, dengan asumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan anak bisa melihal dan berbuat tidak hanya mendengar. Dengan media gambar dapat meningkatkan minat belajar anak terhadap mata pelajaran IPA, serta menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran IPA membosankan. Begitu juga metode diskusi diharapkan dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan berdiskusi dengan teman sejawat, agar siswa mendapatkan konsep dasar pembelajar dan guru dapat memasuki dunia anak dalam menemukan formulasi optimal, maka penulis mengambil judul pada penelitian ini untuk eksak adalah " Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pembelajaran dalam mengidentifikasi Fungsi Organ Pernapasan Manusia pada Mata Pelajaran IPA ". Sedangkan untuk mata pelajaran non eksak penulis mengambil judul " Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memahami Jenis Usaha Perekonomian Masyarakat Indonesia "
1. Identifikasi Masalah
Dari kenyataan tersebut penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada dengan memperoleh hasil sbb :
a. Perhalian siswa tidak terpusat pada materi ajar, melainkan bergurau
b. Siswa tidak menyukai pelajaran IPA karena banyak praktek
c. Motivasi belajar siswa masih rendah
d. Pembelajaran masih monoton dan kurang menarik minat siswa
e. Pengelolaan kelas masih belum maksimal
f. Metode yang digunakan belum variatif
g. Siswa merasa malas belajar IPS karena luas
h. Media pembelajaran yang digunakan belum sesuai
2. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan teman sejawat sebagai observer dalam pembelajaran yang telah penulis lakukan dan setelah penulis menganalisis masalah-masalah tersebut, diketahui bahwa faktor penyebab permasalah di atas adalah sbb :
a. Media yang digunakan guru masih kurang tepat
b. Guru tidak melakukan eksperimen dalam pembelajaran
c. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
d. Metode yang digunakan belum variatif
e. Media pembelajaran yang digunakan masih belum sesuai
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan harapan penulis dan untuk mengetahui beberapa hal yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, bahwa permasalahan memiliki sasaran mencakup efektivitas pembelajaran terhadap proses maupun peningkatan kemampuan siswa dalam proses belajarnya. Berdasarkan latar belakang di atas dengan ini penulis merumuskan beberapa rumusan permasalahan sebagai bahan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Rumusan masalah pada mata pelajaran eksak
Bagimana penggunaan alat peraga gambar mampu untuk meningkatkan siswa dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia pada pelajaran IPA kelas V ?
2. Rumusan masalah mata pelajaran non eksak
Bagaimana penggunaan metode diskusi mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami jenis usaha perekonomian masyarakat Indonesia ?
C. Tujuan Perbaikan
Penelitian yang dilaksanakan memiliki beberapa tujuan, seperti penulis paparkan di bawah ini :
1. Untuk mendiskripsikan penggunaan alat peraga gambar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam mengidentifikasi organ pernapasan manusia
2. Untuk mendiskripsikan penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran IPA
3. Untuk mendiskripsikan penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami jenis usaha perekonomian masyarakat Indonesia
4. Untuk mendiskripsikan penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran IPS
D. Manfaat Perbaikan
Dilihat dari nilai manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Manfaat bagi guru
a. Menambah wawasan tentang variasi model pembelajaran yang dapat membantu dan memotivasi siswa belajar dalam memahami konsep IPA dan IPS
b. Meningkatkan keretampilan dalam menggunakan media pembelajaran dan metode diskusi.
c. Meningkatkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
d. Meningkatkan kreativitas proses pembelajaran dan pengelolan kelas.
e. Memperoleh umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran.
2. Manfaat bagi siswa
a. Membantu menemukan teknik pembelajaran dalam menghadapi kesulitan belajar siswa kelas V SDN ……………… dalam memahami konsep organ pernapasan manusia
b. Meningkatnya prestasi hasil belajar siswa
c. Meningkatkan aktivitas siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
d. Meningkatkan kesadaran tentang materi pelajaran yang dipelajari berguna bagi kehidupannya.
3 Manfaat bagi kepala sekolah
a. Memiliki guru yang aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran
b. Meningkatkan kerjasama dan perubahan pembelajaran
c. Memiliki siswa yang kreatif dan berani dengan penuh tanggung jawab
4 Manfaat bagi sekolah
d. Meningkatkan kualitas pendidikan SDN ………………
e. Tercapainya Visi, Misi dan Strategi sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Dasar pemikiran yang melandasasi untuk melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran ini akan diuraikan berdasarkan kajian teoritis yang tersusun menurut pembahasan yang krusial pada judul yang telah penulis paparkan di depan.
Penulis berusaha memaparkan kajiannya secara sistematis dengan urutan pembahasannya, sebagaimana yang diuraikan berikut ini :
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran tidak dapat ditinggalkan karena media pembelajaran sangat penting untuk membantu siswa dalam membangun pemikiran yang lebih konkrit dan tidak verbalisme.
“Istilah "media" bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata "teknologi" yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa indonesia "ilmu") Menurut Webster (1983:105), "art" adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi.
No comments:
Post a Comment