
Ada beberapa lokasi wisata yang berada di kabupaten Indramayu yaitu Pantai Tirtamaya, Koloni kera serta Pulau Biawak. Dari ketiganya, Pantai Tirtamaya merupakan lokasi wisata yang paling banyak diminati masyarakat sebagai lokasi wisata. Keadaan ini terlihat dari jumlah pengunjung yang cukup tinggi dibanding pengunjung pada lokasi wisata lainnya. Pada tahun 2006 jumlah pengunjung di pantai Tirtamaya tercatat sebesar 14.754 pengunjung mengalami penurunan dari 39.361 pengunjung di tahun 2005.
Pantai TirtaMaya INDRAMAYU |
Pulau Biawak Indramayu
"Perawan Cantik dari Utara" itulah julukan buat pulau yang sangat memukau di Indramayu ini. Pesona alam merupakan anugerah Tuhan bagi pulau yang berjarak sekitar 40 kilometer dari pantai utara Indramayu ini. Airnya bening dan pasirnya putih seperti kebanyakan pantai di kawasan selatan. Daratan seluas 120 hektar ini juga kaya dengan tanaman bakau yang hijau dan rapat dipandang dari ketinggian.
Sedikitnya ada dua nama lain yang lazim digunakan untuk menyebut Pulau Biawak, yakni Pulau Rakit dan Pulau Menyawak. Karena itu, Anda tak perlu berdebat ketika orang menyebut nama selain Pulau Biawak. Petugas menara suar yang tinggal di sana, Slamet Riyanto, mengatakan, sebelumnya ada lagi sebutan untuk Pulau Biawak, yakni Pulau Bompyis, yang merupakan nama warisan penjajah Belanda. "Kalau tidak salah, nama Pulau Rakit diubah menjadi Pulau Biawak pada tahun 1980-an," kata Slamet yang bertugas di sana bersama seorang temannya.

Habitat Biawak
Sesuai dengan namanya, pulau ini merupakan habitat biawak (Varanus salvator). Konon reptilia itu sudah ada sejak pulau tersebut didatangi manusia pada lebih dari satu abad yang lalu. Belum ada penghitungan yang memberikan data pasti tentang jumlah binatang itu. Namun, jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ekor. Mereka hidup di rawa-rawa dan semak-semak hutan bakau yang keberadaannya mendominasi daratan itu.
Biawak-biawak tersebut tidak jinak. Namun, "mereka tidak menyerang kalau tidak kita ganggu," kata Dulrokhim (61), nelayan Indramayu yang tengah berada di sana. Dulrokhim menambahkan, biawak biasanya juga mampir ke kawasan rumah penjaga menara suar, terutama saat ada nelayan yang singgah membawa ikan. "Mungkin bau amis ikan itu yang mengundang mereka datang," kata Dulrokhim. Meski tidak jinak, lanjutnya, ada beberapa biawak yang tak segera lari kalau didekati. "Mungkin sudah terbiasa. Jadi, tidak takut lagi terhadap manusia," kata Dulrokhim lagi.
Saat kunjungan Kompas awal November lalu, ada beberapa biawak yang keluar dari kerimbunan hutan bakau. Seekor di antaranya bahkan cukup besar, panjangnya sekitar 1,5 meter. Tubuhnya dibalut kulit warna coklat kehitaman dan dipenuhi bintik-bintik kuning. Menurut Dulrokhim, hanya biawak jenis itu yang sering ia jumpai. Namun, tak hanya biawak yang merupakan kekayaan fauna lingkungan Pulau Biawak. Banyak juga burung yang melintasi angkasa pulau tersebut, antara lain cangak laut (Ardea sumatrana), trinil pantai (Bubulcus ibis), dan burung udang biru (Alcedo Caerulenscens).

Pulau Gosong
Selain Pulau Biawak, kawasan ini juga menawarkan kecantikan Pulau Gosong dan Pulai Candikian. Pulau Gosong berjarak tempuh sekitar setengah jam dari Pulau Biawak. Pulau Candikian juga berjarak 30 menit dari Pulau Biawak. Berbeda dengan Pulau Biawak, kedua pulau ini tak berpenghuni. Bahkan, Pulau Gosong yang sebenarnya lebih luas dari Pulau Biawak hanya tersisa beberapa meter persegi. Pulau itu sering digunakan untuk bertapa dengan tujuan mencari kekayaan dan sejenisnya. Pulau ini "hilang" akibat pengerukan untuk pembangunan Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan Exor I sekitar tahun 1980-an.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indramayu Abdul Hakim mengatakan, Pemerintah Kabupaten kesulitan mengembangkan kawasan itu. Terutama, katanya, tidak ada daya tarik wisata lain yang bisa ditawarkan sebagai pendamping Pulau Biawak. Selain itu, kawasan tersebut benar-benar belum tersentuh sehingga investor pasti enggan mengingat besarnya biaya yang harus ditanamkan. Meski demikian, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah berencana menggarap potensi itu. Saat ini telah tersedia anggaran Rp 1,6 miliar dari APBN dan Rp 375 juta dari APBD II. "Pemerintah provinsi juga telah membantu saat identifikasi potensi," kata Hakim.
Ia berharap, setelah pemerintah membuka "isolasi", investor akan tertarik mengembangkan Pulau Biawak. "Tentunya dengan rambu-rambu yang akan membatasi upaya komersialisasi agar tetap terjaga untuk konservasi," kata Hakim lagi. Pemerintah Kabupaten Indramayu, katanya, telah menyiapkan peraturan daerah untuk itu. Taman Kali Cimanuk
Kali Cimanuk merupakan kali kebanggaan warga Indramayu. Kali ini airnya tidak pernah kering walaupun di musim kemarau. Kali ini melintasi kota indramayu dan dijadikan sebagai ikon kota indramayu.
Taman Kali Cimanuk merupakan taman buatan yang awalnya ditujukan untuk merubah arah aliran air sungai kali cimanuk. Namun selain tujuan tersebut juga dijadikan sebagai taman rekreasi Kali Cimanuk.
Wisata Kota
Monumen Kijang berdiri tegar dipersimpangan jalur jalan masuk ke kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran sejarah dari Kijang Emas yang menuntun dan menunjukan arah letak Pedukuhan di Muara Kali Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten lndramayu.Pusat kota atau dikenal Alun-alun, sekaligus sebagai pusat pemerintahan daerah merupakan centre point Kota Indramayu.

Pada sore hari terutama malam minggu kawasan ini menjadi ramai dikunjungi terutama oleh kawula muda. Pusat kota Indramayu dilintasi oleh sungai Cimanuk yang kini telah berubah menjadi taman kota.
Bekas sungai Cimanuk ini merupakan salah satu bukti sejarah pada awal masa pembangunan pedukuhan dimuara sungai Cimanuk oleh Raden Aria Wiralodra yang kini bernama Indramayu.
Indramayu merupakan Kota Pesisir dijalur Pantai utara yang merniliki posisi strategis yang sekaligus menjadi tempat transit, sehingga kota Indramayu menjadi persinggahan atau tempat tujuan wisata.
Untuk itu Kota lndramayu memiliki Hotel dan tempat peristirahatan yang cukup representatif untuk dikunjungi dan dinikmati yang dilengkapi pula dengan tempat hiburan yang berciri khas daerah Indramayu atau modern.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment