KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, Penulis dapat menyusun makalah yang sangat sederhana ini.
Makalah ini Penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ilmu Sosial Semester II di Sekolah Tinggi Pangeran Dharma Kusuma Segeran. Penulis sudah berupaya sekuat tenaga dan pikiran untuk menampilkan yang terbaik dalam makalah ini, namun ibarat pepatah “Tak ada gading yang tak retak” masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang tulus ikhlas dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan penulis susun selanjutnya.
Dan akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. DASAR PEMBUATAN MAKALAH 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN 2
II. PENGARUH SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN
PENDIDIKAN TINGKAT DASAR, MENENGAH DAN
TINGKAT ATAS DI KECAMATAN KEDOKANBUNDER
A. PERMASALAHAN 3
B. PEMBAHASAN 3
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN 7
B. SARAN 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia berawal dari Politik Etis bangsa Belanda diantaranya mengadakan Education (Pendidikan), Irigation (Pengairan) dan Transmigration (Perpindahan). Politik etis ini menyatakan keinginan Belanda untuk membalas budi kepada rakyat Indonesia yang telah banyak membantu perekonomian negara belanda dengan tiga kebijakan politik etis itu.
Dari tonggak itulah Bangsa Indonesia mulai diberi kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan walaupun masih terbatas pada keturunan bangsawan saja. Namun demikian telah banyak membantu proses pendidikan di Indonesia.
Perkembangan Pendidikan di Indonesia bermula dengan adanya Organisasi Boedi Oetomo dan pada tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari pendidikan nasional dengan figur Tokoh Ki Hajar Dewantara sebagai Icon motor penggerak di bidang pendidikan. Pendidikan mengantarkan masyarakat Indonesia ke depan Pintu Gerbang kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia tidak terlepas dari usaha para cendikiawan-cendikiawan yang gigih berjuang dengan media pendidikan.
Laju Pendidikan di Indonesia berlangsung dengan sangat lamban sekali, ini dikarenakan oleh kondisi sosial masyarakat Indonesia yang tidak merata, hanya orang-orang kaya saja yang dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga kuliah. Sementara mereka yang miskin banyak yang tidak bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke SD pun.
Di Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu yang merupakan daerah pemukiman yang berpenduduk dengna profesi masyarakat yang berbeda-beda, diantaranya masyarakat pribumi yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, pendatang yang profesinya sebagai karyawan perusahaan seperti PT. Pertamina, Dowell Schlumberger, dan lainnya. Dari latar belakang orang tua inilah yang akan membedakan kemajuan tingkat pendidikan anak-anak.
Pemasalahan inilah yang akan penulis uraikan dalam makalah ini yaitu tentang Pengaruh Sosial terhadap Kemajuan Pendidikan Tingkat Dasar, Menengah dan Tingkat Atas di Kecamatan Kedokanbunder.
B. DASAR PEMBUATAN MAKALAH
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk menulis Makalah yang berjudul Pengaruh Sosial terhadap Kemajuan Pendidikan Tingkat Dasar, Menengah dan Tingkat Atas di Kecamatan Kedokanbunder sehingga dapat dijadikan sebagai acuhan penulis dalam berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya. Dengan Makalah ini penulis juga ingin menguraikan sedikit mengenai latar belakang kehidupan sosial di masyarakat yang nisa bermanfaat untuk pengetahuan kita pada umumnya sebagai berkal dalam hidup bermasyarakat.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Makalah penulis susun untuk :
a. Referensi penulis memahami karakteristik masyarakat.
b. Mengetahui kondisi sosial masyarakat khususnya di Kecamatan Kedokanbunder.
c. Mencari soluasi yang terbaik dalam mengatasi kesenjangan sosial demi kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Kecamatan Kedokanbunder.
BAB II
PENGARUH SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN PENDIDIKAN TINGKAT DASAR, MENENGAH DAN TINGKAT ATAS
DI KECAMATAN KEDOKANBUNDER
A. PERMASALAHAN
Sejalan dengan kemajuan pendidikan di Indonesia terdapat pula masalah pendidikan yang muncul, banyak permasalahan itu timbul dari faktor sosial. Faktor ini antara lain :
a. Masih banyak orang tua yang ekonominya lemah atau hidup serba pas-pasan hanya cukup buat makan
b. Tingkat pendidikan orang tua yang sangat rendah dan bahkan banyak di antara mereka yang sama sekali tidak pernah mendapatkan pelajaran di sekolah
c. Letak geografis yang kurang menguntungkan, dalam hal ini banyak penduduk yang bermukim di desa-desa terpencil yang jauh dari pusat pendidikan.
d. Ungkapan Lama yang mengatakan bahwa cukup bisa menulis dan membaca saja sudah cukup bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan.
II. PEMBAHASAN
Tujuan Pendidikan Nasional adalah menciptakan manusia yang cerdas mental maupun spiritual dan menciptakan manusia indonesia seutuhnya yang sanggup mengisi kemerdekaan ini dengan nilai-nilai yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Pendidikan di Indonesia berawal dari Politik Etis Belanda yang ingin membalas budi bangsa Indonesia karena telah membantu perekonomian negaranya bangkit dari krisis ekonomi. Namun selain maksud itu sebenarnya mereka juga punya maksud lain yang tidak secara terang-terangan mereka ungkapkan, dalam bidang education sebenarnya mereka tidak sepenuh hati menyekolahkan bumi putra secara bebas dab cuma-cuma. Maksud mereka antara lain karena memerlukan tenaga mereka dalam membantu pelaksanaan pekerjaan bangsa Belanda yang terkait dengan pembukuan, administrasi, juru ketik dan lainnya yang dengan demikian dapat membantu kesulitan-kesulitan mereka, Irigasi pun demikian mereka punya tujuan untuk menyuburkan ladang-ladang mereka yang digunakan segabai penghasil devisa negara. Begitu pula dengan transmigrasi atau perpindahan penduduk dimaksudkan untuk menyebarkan tenaga-tenaga rakyat Indonesia untuk bekerja di ladang-ladang milik Pemerintah belanda yang berada di daerah yang jauh.
Namun dengan maksud itu bangsa Indonesia belajar dan bangkit dari kebodohan yang membelenggu mereka selama berabad-abad lamanya. Kesempatan ini dijadikan bola salju bagi masyarakat indonesia untuk menuju kemerdekaan yang diimpikan. Sehingga pada akhirnya dengan begitu banyak perjuangan baik fisik maupunnon fisik bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan Indonesia menjadikan bangsa Indonesia menentukan nasib mereka sendiri. Tidak ada campur tangan dan komando dari bangsa lain yang bersifat membatasi. Maka pendidikan menjadi faktor yang sangat penting dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan indonesia dan membangun bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain.
Masyarakat Indonesia sadar bahwa pendidikan itu mutlak bagi hidupnya. Sehingga pada masa sekarang ini semua jenjang pendidikan di Indonesia sudah tersedia baik milik pemerintah maupun swasta. Mereka sadar akan peran penting pendidikan dalam memajukan bangsa dan negaranya. Di sisi lain masalah yang muncul adalah dari faktor sosial masyarakat yang belum sepenuhnya merata baik dari kondisi ekonomi, maupun kemapanan hidup.
Nampaknya permasalahan pendidikan di Indonesia adalah belum meratanya distribusi pendidikan yang diantaranya disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga yang tidak semuanya mampu untuk membayar mahalnya pendidikan, letak geografis Indonesia yang berpulau-pulau sehingga ada kendala dalam pemerataan pendidikan di daerah-daerah yang sangat terpencil.
Di Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu kondisi masyarakatnya tergolong sangat beragam. Ada yang sangat mementingkan pendidikan, ada pula yang punya kesan biasa-biasa saja, dan ada pula yang tidak mementingkan pendidikan. Kondisi ini tergantung pada keadaan dan latar belakang masyarakat itu sendiri. Pada umumnya yang sangat mementingkan pendidikan adalah mereka yang orang tuanya sudah pernah bersekolah di tingkat atas seperti SMA dan Perguruan Tinggi. Mereka yang kurang mementingkan pendidikan adalah yang orang tuanya bersekolah di tingkat pendidikan yang rendah bahkan tidak sama sekali.
Di tingkat dasar, menengah, maupun tingkat atas, sering kita mendengar istilah Drop Out atau istilah kita dikenal sebagai Putus Sekolah. Kendala ini sudah ada sejak lama, yang disebabkan karena pengaruh sosial baik intern maupun ektern seperti kurangnya kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan, kurangnya keteguhan untuk bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan, dan yang tak sedikit angka Drop Out disebabkan karena pengaruh ekonomi keluarga yang kurang mampu sehingga sulit sekali untuk bisa terus bersekolah.
Pengaruh lingkungan pun banyak menyebabkan angka putus sekolah di Kecamatan Kedokanbunder, karena pergaulan yang tidak baik dapat menjadikan seorang anak mengesampingkan arti penting pendidikan, selain itu pengaruh geografis pun dapat berpengaruh seperti karena jauhnya letak sekolah dengan tempat tinggal mereka sehingga.
Pada umumnya kemajuan pendidikan dicapai oleh mereka yang latar belakang keluarganya sudah mengenal arti penting pendidikan, punya wawasan yang luas terhadap pengetahuan umum tentang peran pendidikan terhadap masa depan diri dan anak-anak mereka.
Namun dengan adanya bantuan pemerintah seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekarang-sekarang ini dapat membantu sedikit banyaknya kesulitan-kesulitan yang menghambat kemajuan pendidikan dan menekan angka putus sekolah dengan drastis. Sampai tahun 2004 angka putus sekolah di Kecamatan Kedokanbunder masih mencapai 50 %. Ini dapat dilihat dari pendaftaran tingkat I sekolah dasar yang cukup banyak sebagai misal 100 siswa, setelah kelas VI dan lulus kemudian melanjutkan ke tingkat menengah di SMP itu hanya maksimal 50 orang saja. Dan kondisi itu telah berubah 100 % dengan adanya bantuan-bantuan pemerintah seperti adanya Bantuan Operasional Sekolah, Penyuluhan-Penyuluhan, Bantuan Beasiswa, dan lain sebagainya yang menjadikan dunia pendidikan begitu diperhatikan dan mendapat prioritas utama dalam Anggaran Belanja Negara yang dikisarkan hampir 20 % APBN dialokasikan untuk kegiatan Pendidikan.
Kemudahan-kemudahan pelayanan pendidikan sekarang ini telah dirasakan pula oleh masyarakat di Kecamatan Kedokanbunder dengan dijadikannya Kedokanbunder yang dulunya desa yang menginduk ke kecamatan Karangampel sehingga sangat mudah sekali bagi masyarakat di Kecamatan Kedokanbunder untuk berinteraksi dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan atau juga dengan dibukanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang membantu masyarakat dalam mendapatkan pendidikan tanpa dibatasi umur atau usia baik melalui pendidikan informal maupun non formal, kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan yang pelopori oleh Dinas Pendidikan melalui program Dikmas.
Kemudahan fasilitas pendidikan itu mempunyai dampak yang sangat besar bagi kemajuan pendidikan di Kecamatan Kedokanbunder diantaranya angka melanjutkan dari tingkat dasar ke tingkat menengah mencapai 100 % pada tahun pelajaran 2006/2007, begitu pun dari tingkat menengah ke Tingkat atas tergolong berhasil.
Rupanya keberhasilan ini selain di Kecamatan Kedokanbunder juga di Kecamatan-Kecamatan lain. Sehingga pada Tahun 2006 lalu Kabupaten Indramayu mendapat Prestasi yang gemilang dalam Kemajuan Pendidikan sebagai Juara I Wajar Diknas 9 Tahun.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia berawal dari Politik Etis bangsa Belanda diantaranya mengadakan Education (Pendidikan), Irigation (Pengairan) dan Transmigration (Perpindahan). Politik etis ini menyatakan keinginan Belanda untuk membalas budi kepada rakyat Indonesia yang telah banyak membantu perekonomian negara belanda dengan tiga kebijakan politik etis itu.
Sejalan dengan kemajuan pendidikan di Indonesia terdapat pula masalah pendidikan yang muncul, banyak permasalahan itu timbul dari faktor sosial. Faktor ini antara lain :
a. Masih banyak orang tua yang ekonominya lemah atau hidup serba pas-pasan hanya cukup buat makan
b. Tingkat pendidikan orang tua yang sangat rendah dan bahkan banyak di antara mereka yang sama sekali tidak pernah mendapatkan pelajaran di sekolah
c. Letak geografis yang kurang menguntungkan, dalam hal ini banyak penduduk yang bermukim di desa-desa terpencil yang jauh dari pusat pendidikan.
Dengan adanya bantuan pemerintah seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat membantu sedikit banyaknya kesulitan-kesulitan yang menghambat kemajuan pendidikan dan menekan angka putus sekolah dengan drastis. Selain itu dengna dibentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dapat membantu masyarakat untuk mengenyam pendidikan tanpa dibatasi oleh umur atau usia.
Kemudahan ini sangat membantu sekali dalam kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Kecamatan Kedokanbunder dengan kemajuan seperti angka putus sekolah turun drastis, angka melanjutkan siswa ke jenjang yang lebih tinggi sangat meningkat dan banyak lagi prestasi-prestasi lain yang dicapai. Dengan demikian kesenjangan sosial masyarakat dapat sedikit banyak dihilangkan.
B. SARAN
Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran kepada Pihak Pemerintah dan Pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, diantaranya :
1. Dana Operasional Sekolah (BOS) yang sudah berjalan ini agar terus diberlakukan.
2. Membentuk Badan atau Lembaga-Lembaga Pendidikan Masyarakat untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang sudah makan umur yang sudah tidak mungkin lagi bersekolah di bangku sekolah.
3. Sosialisasi pendidikan ditingkatkan kepada daerah-daerah yang kurang strategis dalam kemajuan pendidikan.
4. Memberikan beasiswa yangprogresif kepada siswa yang berprestasi agar semangat belajar mereka lebih terpacu.
5. Membebaskan segala biaya pendidikan kepada mereka yang berprestasi dari kalangan ekonomi sulit.
No comments:
Post a Comment