KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Di dalam kedudukannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara dan berfungsi sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional serta kepentingan pemerintah; dan pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Indramayu, 29 April 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Bahasa Indonesia 2
A. Sejarah Bahasa Indonesia 3
B. Bahasa Indonesia sebagai pokok bahasa 3
C. Bahasa dan kebudayaan Indonesia 3
D. Perkembangan Bahasa Indonesia 3
E. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia 4
1. Bahasa Melayu Kuno 4
2. Melayu Klasik 4
3. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ibu 5
4. Bahasa Melayu Riau 5
F. Penyempurnaan Ejaan 5
1. Ejaan Van Ophuijsem 5
2. Ejaan Sowwandi 5
3. Ejaan Melindo 6
4. Ejaan Bahasa Indonesia 6
Bab III Penutup 7
Daftar Pustaka 8
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia secara historis merupakan Varian Bahasa Melayu yang kini juga digunakan di wilayah yang luas. Karena Bahasa Indonesia diangkat menjadi Bahasa Persatuan di Indonesia dalam peristiwa yang disebut Sumpah Pemuda, sejak saat itu Bahasa Melayu yang digunakan di Indonesia. Namun secara resmi penyebutan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia ketika Konstitusi di Indonesia diresmikan.
BAB II
BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana yang disebutkan dalam UUD dasar RI 1945 pasal 36 ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tertulis dalam sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 meski demiukian ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa Ibu.
Karena dalam percakapan seharo-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa melayu pasar. Bahasa jawa, bahasa sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa pertama bahasa indonesia ialah sebuah sebuah dekade bahasa melayu yang menjadi bahasa resmi republik Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun peyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku. Dari bahasa melayu yang pokoknya dari bahasa melayu riau sebagaimana diungkapkan Ki Hajar Dewantara dalam kongres bahasa Indonesia 1 tahun 1939 di Solo. Jawa Tengah, jangan dinamakan bahasa Indonesia Joise bahasa melajoe jang soenggohpoen pokoknya berasal demi melajoe riade, akan tetapi jang soedah ataoe dikoerangi meonerangi menoroet keperloen zaman dalam alambaharoe, hingga,pembahroen bahasa melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itu haroes dilakukaoen oleh kaoem ahli yang bermacam baharoe ialah alam kebangsaan Indonesia” atau sebagai mana diungkapkan dalam kongres bahasa Indonesia II 1945 di medan Sumatera Utara bahwa asal Bahasa Indonesia ialah bahasa melayu dasar bahasa inonesia ialah Bahasa Melayu yang disesuaikan dengna pertumbuhannya dalam masyarakat Indonesia.
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa melayu “Sebuah bahasa austrosia yang digunakan sebagai lingua franca di nusantara kemungkinan sejak abad awal penanggalan modern. Paling tidak dalam bentuk informalnya, bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah melayu pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekresif. Dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Bentuk yang lebih resmi disebut melayu tinggi pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya yang sangat halus dan tidak seekresif bahasa melayu pasar.
B. Bahasa Indonesia adalah sebagai pokok bahasa dan prinsip-prinsip dasar komunikasi. Prinsip-prinsipnya
- Prinsip dasar komunikasi
- Prinsip dasar dalam informasi
- Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi penuturnya
C. Bahasa dan Kebudayaan Indonesia, serta bahasa Indonesia dan perkembangan masyarakat sebagai :
- Bahasa dan Kebudayaan Indonesia
- Bahasa Indonesia dan perkembangan masyarakat
D. Perkembangan Bahasa Indonesia dengan kedudukan dan fungsinya sebagai berikut :
- Kongres Bahasa Indonesia I (25 – 29 Juni 1938)
- Kongres Bahasa Indonesia II (28 Oktober – 2 November 1954)
- Kongres Bahasa Indonesia III (28 Oktober – 2 November 1978)
- Kongres Bahasa Indonesia IV (21 – 26 November 1983)
E. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi penuturnya, manusia selalu melakukan sesuatu sepanjang hidupnya dari seluruh perbuatan itu dapat diamati perubahan yang terus menerus. Namun apa yang dikatakan tentang perbuatan manusia hanyalah apa yang nampak dari luar.
Pemerintah Belanda yang menganggap kelenturan melayu pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya sedangkan bahasa melayu pasar sudah terlanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
1. Bahasa Melayu Kuno
Pertama disebutkan dan dilakukan pada masa sekitar 683 – 686 M, angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti melayu dari palembang yang dituliskan dengna aksara Pallawa atas perintah raja kerajaan sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa salendra juga meninggalkan beberapa prasasti di Jawa Tengah yang ditemukan di dekap manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya dan dinamakan Keping Tembaga Laguna Prasasti lain juga ditemukan di Jawa Tengah yang dinamakan Banda Suci tahun 832. di Bogor Prasasti Bogor Tahun 942. Kedua prasasti tersebut itu memperkuat pula dengan dugaan bahwa Bahasa Melayu kuno bukan saja dipakai di Sumatera melainkan di pulau Jawa.
2. Melayu Klasik
Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13 ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa melayu klasik merupakan kelanjutan dari melayu kuno dan catatan pertama dari prasasti Trengganu berangka tahun 1303. seiring berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-14 Bahasa Melayu Klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap dimana ekspresi “Masuk Melayu” berarti masuk agama Islam.
Bahasa Indonesia kemudian digunakan sebagai bahasa pergaulan, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakan bahasa.
3. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ibu
Awal penciptaan Bahasa Indonesiasebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Nasional ke-2 di Jakarta.
4. Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan. Dengan memilih bahasa melayu Riau para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa islam berkembang di Indonesia. Namun dengan tujuan persatuan dan kebangsaan Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian dibakukan dengan tata bahasa dan dilakukan pada zaman penjajah Jepang.
F. Penyempurnaan Ejaan
Ejaan untuk bahasa melayu atau Indonesia mengalami beberapa tahapan, diantaranya :
1. Ejaan Van Ophuijsem
Ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901 yaitu ejaan bahasa melayu dengan huruf latin. Van Ophuijsem merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moen dan Moehamad Taib Soetan Ibrahim.
Ciri ejaannya yaitu :
a) Huruf untuk melukiskan kata-kata Jang, Pajah, Sajang, dan sebagainya.
b) Huruf Oe untuk melukiskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dan sebagainya.
c) Tanda diakritik, seperti koma a,n dan tanda trema untuk melukiskan kata-kata ma’moer, akal, ta, pa, di Namai dan sebagainya.
2. Ejaan Soewandi
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan in lebih dikenal dengan nama ejaan Republik, ciri-cirinya :
- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dan sebagainya.
- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata tak, pak, rakjat, dan sebagainya.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, berjalan2, kebarat2-an.
- Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinyinya.
3. Ejaan Melindo
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959 karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikut yang diurungkanlah peresmian ejaan ini.
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan putusan Presiden No. 57 Tahun 1972 dengan EYD. Ejaan dua bahasa serumpun yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan sedangkan pada tahun 1947 “oe” sudah digantikan.
BAB III
PENUTUP
Tujuan umum pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesiadi lembaga pendidikan adalah meyakiinkan kedudukan dan fungsi Bahasa tersebut jika ditinjau dari sudut penutur bahasa Indonesia, adalah agar tercapainya pemakaian bahasa dengan baik dan benar dan memiliki keterampilan yang baik dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan pengetahuan yang shahih.
Mudah-mudahan apa yang saya uraikan dalam makalah ini bisa dipetik hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
- MKDU Bahasa Indonesia. Drs. M.E. Suhendar, M.Pd.
- Dra. Pien Supinah. Diksi dan Gaya Bahasa. Goryskeraf
No comments:
Post a Comment