MAKALAH PSIKOLOGI
PERAN SELF MOTIVATION DALAM RASA PERCAYA DIRI
SISWA DALAM MATA BELAJAR SPEAKING
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Speaking (Berbicara) adalah tujuan dari pembelajaran bahasa inggris,
kesuksesan dalam kemampuan berbicara di dukung oleh strategi pengajaran dalam
berbicara yang sesaui, ada banyak macam strategi yang mana dapat memperbaiki
kemampuan siswa berbicara, para guru harus mengerti dengan baik tentang kondisi
siswa dan kemampuan mereka untuk
memilih strategi pengajaran bahasa inggris yang terbaik di dalam proses belajar
mengajar, strategi ini harus menarik. Oleh karena itu, penulis bermaksud memaparkan peranan diri sendiri dalam memotivasi belajar speaking untuk
para siswa.
1.2. Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Meningkatkan siswa untuk belajar
speaking.
2.
Meningkatkan rasa percaya diri
siswa dalam mengikuti belajar speaking.
3.
Menjelaskan arti penting motivasi
diri.
4.
Mengajak siswa untuk mengenal
diri agar mudah untuk percaya diri.
1.3. Rumusan Masalah
1.
Apa peranan kita sebagai pelajar
dalam meningkatkan rasa percaya diri?
2.
Bagaimana caranya agar percaya
diri dapat kita milliki dalam belajar?
3.
Apa peranan aktif yang dapat kita
lakukan dalam menghidupkan rasa percaya diri?
4.
Apa yang harus kita lakukan
ketika sewaktu-waktu percaya diri itu hilang ketika kita dihadapkan dengan
banyak orang yang menyaksikan penampilan atau pembicaraan kita?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Self Motivation
Self moivation adalah upaya diri
sendiri untuk membangkitkan semanagt beramal (berkarya) untuk membangun masa
depan yang sukses dan lebi baik. Motivasi seperti ini sanganat penting untuk
mengembangkan potensi diri yang belum terpakai secara optimal untuk meraih
sukses dalam kehidupan kita. Atau dengan pengertian lain setiap diri harus
mempunyai harapan untuk membangun
dirinya kedepan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Kita
tidak boleh pasrah dengan keadaan yang terjadi melainkan terus menerus
berusaha dan berdo’a untuk merubah nasib. Maka self motivation juga harus
dimaknai sebagai satu kekuatan penggerak yang harus melahirkan
perubahan diri menuju yang lebih baik , kendatipun hal tersebut tidak semudah
membalikkan telapak tangan . Tetapi yang terpenting adalah memulai
melakukan self motivation untuk perubahan itu sendiri sehingga ada deteksi dini
untuk melihat adakah perubahan perubahan itu terjadi atau tidak. Maka mencoba
dan mencoba memulai suatu gerakan perubahan itu menjadi sangat penting
untuk dilakukan walaupun tidak boleh gegabah.
2.
Definisi Percaya Diri
Percaya
Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri
sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini
termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin
menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Sedangkan
kepercayaan diri adalah sikap positif seorang induvidu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti
induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi,
yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman,
potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Menurut Murdibyo
dalam pendidikan bahasa Inggris, Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang, ia mengatakan bahwa
"kemampuan Berbicara adalah kompetensi yang
sangat penting yang harus dikuasai oleh mereka yang ingin memainkan
peran penting di era globalisasi ini" (30,2000 ). Pernyataan
itu menunjukkan jika kemampuan berbicara benar-benar penting,
siswa harus memiliki kompetensi dalam berbicara, meskipun tidak mudah dilakukan karena keberanian pelajar bahasa Inggris masih kurang di mana mereka
masih takut dan malu untuk membuat kata-kata
mereka dari mulut mereka . Akibatnya ketika
mereka diadakan berbicara di kelas, mereka tidak
bisa berbicara apa-apa, mereka
hanya muncul tersenyum ketika gilirannya datang.
Ini adalah kondisi terburuk di kelas berbicara.
Berbicara adalah
proses pelepasan suara dipengaruhi oleh proses berpikir dalam otak. Sebelum
kata kalimat keluar
dari mulut, melewati
proses berpikir di otak. Hal ini didukung oleh "Berbicara adalah proses pelepasan suara yang dapat memahami sebagai ekspresi pikiran
dari koordinasi antara
pusat bicara di otak."
(Encylopedia Indonesia 1,1980,465).
1.
Tujuan
Pengajaran Berbicara
Pengajaran berbicara
adalah manajemen interaksi yang melibatkan namanya seperti cara mengundang orang lain untuk berbicara, bagaimana untuk menjaga
percakapan terjadi, dan bagaimana untuk mengakhiri percakapan (Dian Eko
Bintariyani, 2003: 9). Pernyataan di atas
menyiratkan tentang tujuan pengajaran berbicara. Umumnya
tujuan pengajaran berbicara adalah efisiensi komunikatif. Peserta didik harus mampu membuat diri mereka mengerti, menggunakan kemampuan
saat ini yang mereka penguasaan. Mereka harus mencoba untuk menghindari kebingungan dalam pesan
karena kesalahan pengucapan, tata bahasa atau kosa kata dan untuk mengamati aturan-aturan
sosial dan budaya yang berlaku dalam setiap situasi komunikasi.
2.
Jalan
Pengajaran Berbicara (speaking)
Para
guru
harus tahu tentang cara mengajar berbicara agar
mereka tidak akan mendapatkan kesulitan
dalam pengajaran mereka. Berdasarkan
Anatologi Pengajaran Bahasa Asing Khususnya
Bahasa Inggris, (1987:
86) cara mengajar
berbicara diklasifikasikan oleh Prof Dr Sadjono E. sebagai berikut: benar-benar
manipulatif, yang paling manipulatif, yang paling komunikatif dan benar-benar komunikatif. Benar-benar manipulatif berarti guru bahasa Inggris Inggris akan memperhatikan
seluruh kegiatan berbicara
di kelas atau guru menjadi peran utama
di kelas speaking (Para siswa meniru apa
yang guru mengatakan). Hal ini
dapat dilakukan oleh pengeboran dan
siswa mengikuti apa yang guru katakan. Kebanyakan manipulatif
berarti bahwa guru masih menjadi peran
utama tetapi para siswa telah aktif. Ini berarti
siswa tidak meniru apa yang guru mengatakan
benar-benar tetapi siswa dapat menggunakan dan mengembangkan
kata-kata sendiri, bahkan itu adalah sebuah kata sederhana. Paling Komunikatif
berarti siswa mulai
berbicara secara aktif tapi kegiatan ini masih
bisa dikendalikan dari guru. Kontrol yang
diberikan oleh guru hanya menambah kosa kata yang tidak diketahui. Dan
yang terakhir adalah Benar-benar Komunikatif berarti guru
telah membiarkan siswa
untuk berbicara secara aktif satu
sama lain tanpa mendapatkan bantuan dari guru. Dalam hal ini siswa dapat mengembangkan kata-kata mereka
tanpa mendapatkan gangguan dari guru. Jika kondisi ini dapat
diatur, itu berarti aktivitas
berbicara dalam kelas mereka dapat dikatakan sukses.
No comments:
Post a Comment