Thursday, 26 March 2015

MAKALAH PSIKOLOGI PERAN SELF MOTIVATION DALAM RASA PERCAYA DIRI SISWA DALAM MATA BELAJAR SPEAKING

MAKALAH PSIKOLOGI
PERAN SELF MOTIVATION DALAM RASA PERCAYA DIRI SISWA DALAM MATA BELAJAR SPEAKING

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Speaking (Berbicara) adalah tujuan dari pembelajaran bahasa inggris, kesuksesan dalam kemampuan berbicara di dukung oleh strategi pengajaran dalam berbicara yang sesaui, ada banyak macam strategi yang mana dapat memperbaiki kemampuan siswa berbicara, para guru harus mengerti dengan baik tentang kondisi siswa dan kemampuan mereka untuk memilih strategi pengajaran bahasa inggris yang terbaik di dalam proses belajar mengajar, strategi ini harus menarik. Oleh karena itu, penulis bermaksud memaparkan peranan diri sendiri dalam memotivasi belajar speaking untuk para siswa.
1.2. Tujuan
            Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Meningkatkan siswa untuk belajar speaking.
2.      Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengikuti belajar speaking.
3.      Menjelaskan arti penting motivasi diri.
4.      Mengajak siswa untuk mengenal diri agar mudah untuk percaya diri.
1.3.  Rumusan Masalah
1.      Apa peranan kita sebagai pelajar dalam meningkatkan rasa percaya diri?
2.      Bagaimana caranya agar percaya diri dapat kita milliki dalam belajar?
3.      Apa peranan aktif yang dapat kita lakukan dalam menghidupkan rasa percaya diri?
4.      Apa yang harus kita lakukan ketika sewaktu-waktu percaya diri itu hilang ketika kita dihadapkan dengan banyak orang yang menyaksikan penampilan atau pembicaraan kita?


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Self Motivation

Self moivation adalah upaya diri sendiri untuk membangkitkan semanagt beramal (berkarya) untuk membangun masa depan yang sukses dan lebi baik. Motivasi seperti ini sanganat penting untuk mengembangkan potensi diri yang belum terpakai secara optimal untuk meraih sukses dalam kehidupan kita. Atau dengan pengertian lain setiap diri harus mempunyai harapan  untuk membangun dirinya kedepan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Kita tidak boleh pasrah dengan keadaan  yang terjadi melainkan terus menerus berusaha dan berdo’a untuk merubah nasib. Maka self motivation  juga harus dimaknai sebagai satu kekuatan  penggerak yang harus  melahirkan perubahan diri menuju yang lebih baik , kendatipun hal tersebut tidak semudah membalikkan  telapak tangan . Tetapi yang terpenting adalah memulai melakukan self motivation untuk perubahan itu sendiri sehingga ada deteksi dini untuk melihat adakah perubahan perubahan itu terjadi atau tidak. Maka mencoba dan mencoba memulai suatu gerakan  perubahan itu menjadi sangat penting untuk  dilakukan walaupun tidak boleh gegabah.

2.      Definisi Percaya Diri

Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang induvidu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu terseburt  dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
 Menurut Murdibyo dalam pendidikan bahasa Inggris, Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang, ia mengatakan bahwa "kemampuan Berbicara adalah kompetensi yang sangat penting yang harus dikuasai oleh mereka yang ingin memainkan peran penting di era globalisasi ini" (30,2000 ). Pernyataan itu menunjukkan jika kemampuan berbicara benar-benar penting, siswa harus memiliki kompetensi dalam berbicara, meskipun tidak mudah dilakukan karena keberanian pelajar bahasa Inggris masih kurang di mana mereka masih takut dan malu untuk membuat kata-kata mereka dari mulut mereka . Akibatnya ketika mereka diadakan berbicara di kelas, mereka tidak bisa berbicara apa-apa, mereka hanya muncul tersenyum ketika gilirannya datang. Ini adalah kondisi terburuk di kelas berbicara.
Berbicara adalah proses pelepasan suara dipengaruhi oleh proses berpikir dalam otak. Sebelum kata kalimat keluar dari mulut, melewati proses berpikir di otak. Hal ini didukung oleh "Berbicara adalah proses pelepasan suara yang dapat memahami sebagai ekspresi pikiran dari koordinasi antara pusat bicara di otak." (Encylopedia Indonesia 1,1980,465).

1.         Tujuan Pengajaran Berbicara

Pengajaran berbicara adalah manajemen interaksi yang melibatkan namanya seperti cara mengundang orang lain untuk berbicara, bagaimana untuk menjaga percakapan terjadi, dan bagaimana untuk mengakhiri percakapan (Dian Eko Bintariyani, 2003: 9). Pernyataan di atas menyiratkan tentang tujuan pengajaran berbicara. Umumnya tujuan pengajaran berbicara adalah efisiensi komunikatif. Peserta didik harus mampu membuat diri mereka mengerti, menggunakan kemampuan saat ini yang mereka penguasaan. Mereka harus mencoba untuk menghindari kebingungan dalam pesan karena kesalahan pengucapan, tata bahasa atau kosa kata dan untuk mengamati aturan-aturan sosial dan budaya yang berlaku dalam setiap situasi komunikasi

2.         Jalan Pengajaran Berbicara (speaking)

Para guru harus tahu tentang cara mengajar berbicara agar mereka tidak akan mendapatkan kesulitan dalam pengajaran mereka. Berdasarkan Anatologi Pengajaran Bahasa Asing Khususnya Bahasa Inggris, (1987: 86) cara mengajar berbicara diklasifikasikan oleh Prof Dr Sadjono E. sebagai berikut: benar-benar manipulatifyang paling manipulatifyang paling komunikatif dan benar-benar komunikatif. Benar-benar manipulatif berarti guru bahasa Inggris Inggris akan memperhatikan seluruh kegiatan berbicara di kelas atau guru menjadi peran utama di kelas speaking (Para siswa meniru apa yang guru mengatakan). Hal ini dapat dilakukan oleh pengeboran dan siswa mengikuti apa     yang     guru     katakan. Kebanyakan manipulatif berarti bahwa guru masih menjadi peran utama tetapi para siswa telah aktif. Ini berarti siswa tidak meniru apa yang guru mengatakan benar-benar tetapi siswa dapat menggunakan dan mengembangkan kata-kata sendiri, bahkan itu adalah sebuah        kata      sederhana.  Paling Komunikatif berarti siswa mulai berbicara secara aktif tapi kegiatan ini masih bisa dikendalikan dari guru. Kontrol yang diberikan oleh guru hanya menambah       kosa     kata            yang     tidak    diketahui. Dan yang terakhir adalah Benar-benar Komunikatif berarti guru telah membiarkan siswa untuk berbicara secara aktif satu sama lain tanpa mendapatkan bantuan dari guru. Dalam hal ini siswa dapat mengembangkan kata-kata mereka tanpa mendapatkan gangguan dari guru. Jika kondisi ini dapat diatur, itu berarti aktivitas berbicara dalam kelas mereka dapat dikatakan sukses.

No comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.