Sunday, 4 April 2010

Peri Laura Yang Baik Hati


Pada suatu hari satu Peri di Negeri Kahyangan akan mengadakan pesta ulang tahun. semua peri diundang untuk datang ke istana. Tentu saja semua peri sangat gembira. Sejak pagi semua peri sudah sibuk
Berdandan dan mengenakan gaun mereka yang terindah. Demikian pula dengan Laura, peri cilik yang lucu dan manis. Dia sudah tidak sabar ingin mengenakan gaun ungu yang dihiasi mutiara.Ketika waktunya hampir tiba, semua peri pergi ke istana Ratu Peri. 
Demikian pula dengan Laura. Namun di tengah jalan, dia melihat Seekor burung mural. Salah satu hewan sahabatnya itu tergeletak demean sayap yang patah sebelah.
"Kenapa kamu, Mural?" kata Laura sambil berjongkok di dekat Burung Mural. Selama ini binatang-binatang hutan adalah teman bermain Peri Laura. Kupu-kupu, kelinci; dan juga burung mural.
"Sayapku patah," kata Mural sambil menangis. "Seekor serigala mau menangkap dan memangsaku. Aku berhasil melarikan diri. Tapi sayapku patah sebelah kena cengkeraman kuku serigala itu."
"Kasihan sekali," Laura meneliti sayap Mural dengan perasaan iba. Seketika ia lupa dengan acara ulang tahun Ratu Peri. Laura berusaha mengobati luka itu. Ia juga menyobek ujung gaunnya untuk membalut luka si Mural.
"Oh ya, sebenarnya kau dari mana atau mau pergi ke mana, Laura?" tanya Mural.
Mendengar pertanyaan itu, mendadak Laura teringat pada acara ulang tahun Ratu Peri. Dia melihat hari sudah siang.
"Aduh, aku pasti, sudah terlambat!" keluh Laura kaget.
"Ratu Peri pasti marah dan tersinggung karena aku datang terlambat. Maaf Mural, aku, hrus pergi ke istana Ratu Peri," kata Laura sambil terbang menuju istana Ratu Peri.
Demean tergesa-gesa Laura terbang menuju, ke istana Ratu Peri. setibanya di istana, acara hari ulang tahun Ratu Peri sudah hampir selseai. Banyak peri yang telah pulang. Makanan yang disajikan pun hampir habis.
Dengan perasaan takut dan malu, Laura menghadap Ratu Peri. Ratu Peri kelihatan marah ketika melihat Laura datang terlambat.
"Maaf, Ratu. Saya menolong sahabat saya yang terluka," kata Laura.
Dengan singkat Laura menceritakan pengalamannya dalam perjalanan menuju pesta. Dia juga memperlihatkan gaun
"Kamu akan segera sembuh, Murai. Mudah-mudahan kamu segera bisa terbang dan bernyanyi bersamaku," hibur Laura.
Lalu dengan hati-hati ia membaringkan Mural di sarangnya kembali.
"Terima kaeih, Laura," ujar Mural sambil tereenyum

No comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.