Sunday 4 April 2010

Makalah Peranan Ustadz Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala karunia, rahmat, hidayah dan taufik-Nya.
Penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan judul “Peranan Ustadz dalam meningkatkan motivasi Al-kautsar desa Tinumpuk” yang merupakan salah satu tugas akhir di Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu.

Adapun penulisan proposal ini, masih terdapat kekurangan dan kehilafan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan proposal ini pada penulisan selanjutnya.
Kepada para dosen yang telah bersedia membentuK dan membimbing, penulis mengucapkan terima kasih.


Indramayu, Januari 2010

Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Kerangka Pemikiran 6
1.6 Sistematika Penyusunan 6
DAFTAR PUSTAKA 7

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakng
Lembaga pendidikan Islam yang telah dikenal lama dengan masa pengenalan di Indonesia. Pembelajaran pendidikan agama Islam timbul secara halus. Perlahan dan damai sesuai dengan kebutuhan.
Pada masa penjajahan hampir semua desa yang penduduknya mayoritas beragama Islam, terdapat lembaga pendidikan Islam masing-masing menyeberkan agama Islam dengan pengetahuan, kemampuan dan waktu luang mereka, para murid atau santrinya tidak ditentukan jumlah maupun usianya manusia diperintahkan untuk selalu belajar tanpa henti sepanjang hidupnya (Live long education)
Rosullah SAW bersabda pula :


“Mencari ilmu pengetahuan adalah wajib atas setiap orang memiliki”
Diriwayatkan oleh : Ibnu Abdilabarr.

Lembaga pendidikan Al-kautsar merupakan salah satu lembaga pendidikan agama Islam yang memberikan pendidikan dan pembelajaran ilmu-ilmu agama yang terdiri berbagai cabang seperti dalam bentuk wfonan, sorogan, afalan dan musyawarah (muzakaroh) atau belajar berpidato. Usaha untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada diri santri, merupakan wujud dan nilai keagamaan seseorang, maka lembaga pendidikan Islam Al-kautsar mempersiapkan anak menjadi generasi yang islami yang nilai keimanan dan ketaqwaan serta pendidikannya berkualitas tinggi, sebagai bakal kehidupannya di tengah-tengah masyarakat modern, yang sangat kompetatif dan penuh tantangan, sehingga nanti akan menjadi manusia yang mulia danyang pasti akan diangkat (tinggi) derajatnya oleh Allah SWT sesuai dengan salah satu firmannya :
Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_u‘yŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ

“Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantar kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan “ (QS. Surat Al-Mujadallah : 4)

Dari catatan sejara diketahui bahwa kehadiran kerajinan Bani Umayyah menjadikan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, seh9ingga anak-anak masyarakat Islam belajar di lembaga-lembaga pendidikan Islam yang didalamnya terdapat seorang kyai atau, Ustad yang mengajar dan mendidik para santri dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan tersebut. (A. Mukti Ali, 1987 : 323)
Lembaga pendidikan dan pengajaran agama islam, umumnya dengan cara non-klasikal, dimana seorang kyai atau ustadz mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa arab oleh ulama abad pertengahan.
Dalam konteks pendidikan disebut dengan murrobi, mua’alim muaddib yang ketiga terni itu tersebut mempunyai penggunaan tersendiri, disamping penggunaan tersendiri. Disamping itu istilah pendidikan kadang disebut melalui gelarnya, seperti istilah Al-Ustadz dan Al-ssyaikh (Muhaimin dan abdul muajib, 1994 : 167)
Setiap sisstem pendidikan memiliki dasar pendidikan tertentu, yang merupakan cermin filsafat atau pandangan hidup yang dianut dari sistem pendidikan tersebut apa yang menjadi nilai anutan dari sistem pendidikan ia selalu terkait. Dengan dasar pendidikan, karena dari dasar pendidikan itulah tujuan pendidikan dirumuskan dan diterjemahkan dasar dan tujuan suatu sistem pendidikan akan berbeda dengan dasar darn sistem pendidikan lainnya. Hal ini terutama disebabkan oleh berbedaanya konsep pandangan hidup atau falsafah hidup yang mendasari sistem pendidikan tersebut.
Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan ustadz dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya sebagai ustadz guru harus menciptakan pembelajaran yang memungkinkan santri ditetapkan secara optimal, banyak peran yang harus dimainkan ustadz dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang efektif.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, ustadz harus memainkan berbagai peran, diantaranya sebagai manusia sumber, komunikator, mediator, pembimbing, dan penilai.
Meskipun pada hakikatnya ustadz adalah fasilitator,m, tetapi suatu saat dituntut untuk me4njadi manusia sumebr dalam kaitannya peranannya sebagai manusia sumebr, ustadz juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat dipahami oleh santri (sebagai komunikator) gaya penyajian yang digunakan ustadz dalam membahas materi kitab kuning berpengaruh terhadap perhatian santri, berkenan dengan itu, materi pelajaran kitab kuning henadaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu santri terhadap materi pelajaran kitab kuning meningkat (slavin, 1991) perhatian santri dalam berbagai bahkan bisa hilang apabila materi pelajaran kitab kuning di bahas dengan cara yang monoton, oleh karena itu, ustadz di tuntut menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi agar santri. Terlibat efektif dalam pembelajaran.
Untuk mengaktifkan santri dalam belajar membaca kitab kuning, ustadz melibatkan santri dalam kegiatan pembeljaran baik melalui kegiatan tanya jawab maupun melalui kegiatan kelompok dalam kegiatan semacam ini, ustadz dituntut berperan sebagai pengaruh (moderator)
Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran oleh santri, ustadz hendaknya melakukan evaluasi, melaksanakan evaluasi merupakan tugas ustadz sebagai penilai atau evaluator,. Penilaian ini tidak hanya dilakukan terhadap materi pelajar kitab kuning yang dipelajari tetapi juuga terhadap proses belajar yang telah dilakukan santri.
Ustadz perleu mengtahui dengan lebih jelas interaksi anatar tingkat motivasi santri dengan pembelajaran supaya dapat melakukan interkasi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Supaya dapat melakukan interaksi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan berdasarkan beberapa temuan mengenai hubungan anatar motifasi dengan hasil belajar.
Melalui kegiatan pembelajaran ustad dapat memandirikan santri mengembangkan kemndirian dan kepercayaan diri yaitu untuk menjadikan santri sebagai pribadi mandiri yang percaya diri lebih lanjut.



“Ajaklah mereka itu kejalan tuhanmu dengan kebijakan dan nasehat yang baik”

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
1.2.1 Upaya apakah yang harus dilakukan ustadz melaksanakan perannya sebagai pengajar kitab kuning santri al-kautsar desa tinumpuk.
1.2.2 Bagaimanakah peran ustadz dalam meningkatkan motivasi belajar membaca kitab kuning santri al-kautsar desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat.

1.3 Tinjauan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1 Tercapainya kemampuan seperti kecakapan jasmaniyah, pengetahuan membaca, menulis, dan sebagainya.
1.3.2 Untuk menumbuhkan semangat belajar membaca kitab kuning Al-kautsar santri memuaskan keinginan tahu (curiosty) dan memungkinkan mereka mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak terutama :
1.4.1 Lembaga pendidikan agama untuk membentuk sosok anak didik yang memiliki karakkter, watak, dan kebribadian dengan landasan imam dan ketaqwaan.
1.4.2 Ustadz
Dalam melaksnakan perananya sebagai pengajar dalam meningkatkan motivasi belajar embaca kitab kuning.
1.4.3 Penulis
Untuk menambah pengalaman dan wawasan yang lebih dalam bidang penelitian ini dari hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bekal.

1.5 Kerangka Pemikiran
Ketika melihat santri yang bosen ustadz melaksanakan pembelajaran yang bervariasi, dan dapat pula membuat keseimbangan antara materi yang mudah dan yang sangat sulit agar tidak menjadi bosan atau frustasi.
Wright (1991) menggambarkan keterkaitan kedua tugas tersebut dalam bentuk diagram berikut.






(Sumber : Wright (1991), Roles of teacher & learners, hal 52
Kaitan tugas guru sebagai pengelola pembelajaran dan pengelola las
1.6 Sistematika Penyususnan
Untuk Meudahkan penulisan proposal skripsi ini, penulis susun sistematikanya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Yang terdiri dari :
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
- Kerangka pemikiran
- Sistematika penyusun
Hipotesis
Dengan adanya peran ustad dalam proses belajar mengajar kemungkinan dapat meningkatkan motivasi belajar membaca kitab kuning santri al-kautsar desa tinumpuk Kecamatan Juntinyuat.


DAFTAR PUSTAKA


- Abin Syamsudin, nandang Budiman, profesi keguruan 2, Penerbit Universitas Terbuka.
- Suciati, dkk, belajar dan Pembelajaran-pembelajaran Edisi 1, Penerbit Universitas Terbuka.
- Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, semarang : CV Toha Putra, 1999, Cet. Ke 3, h.910.
- Samsul Nizar, peserta didik dalam persepktif Islam, (sebuah pengantar filsafat pendidikan Islam) Padang : IAIN imam Bonjol press, 1999.
- M. Daud Ali dan Habibah daud, Lembaga-lembaga islam di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995.
- Bimbingan untuk mencapai tingkat mu’min C.V. Diponogoro Bandung.

No comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.