BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah lembaga atau instansi yang maju didukung oleh beberapa faktor antara lain Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Manajemen. Ketiga faktor tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berketergantungan. Sumber Daya Manusia adalah faktor dari manusia yaitu ketenagaan, semakin tinggi tingkat sumber daya manusia ini maka semakin cepat lembaga itu berkembang dan sebaliknya.
Sarana Prasarana adalah segala bentuk sarana atau alat pendukung baik yang bergerak maupun diam antara lain gedung, kendaraan, mesin foto copy, computer dan lain sebagainya yang kebutuhannya disesuaiken dengan kebutuhan lembaga. Dan faktro ketiga adalah Manajemen, ini adalah proses penghendelan sebuah sistem dengan sebuah aturan baku atau dengan kata lainnya dapat diartikan dengan AD-ART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga) suatu lembaga.
Peranan manajemen sangat penting dalam sebuah lembaga, baik instansi pemerintah maupun swasta yang pada dasarnya merupakan tempat berpijak segala kebijakan dan program suatu lembaga. Semakin baik manajemen suatu lembaga maka semakin fit pula lembaga tersebut. Unsur manajemen ini meliputi segala bentuk kebijakan antara lain: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan.
Dari unsur manajemen di atas maka pada kesempatan ini penulis akan mengkhususkan pembahasan pada bidang manajemen pengorganisasian dan dikhususkan pada penerimaan karyawan / pegawai baru.
B. Abstraksi
Pengadaan karyawan sangat penting, karena dengan mutu karyawan yang dimiliki oleh suatu lembaga, maka lembaga akan dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara baik. Pengadaan karyawan menjadi penentu utama atau cikal bakal dan maju undurnya suatu lembaga ke depan.
Metode yang diperlukan oleh sebuah lembaga dalam menerima atau merekrut pegawai baru adalah dengan metode dan cara-cara yang terbaik yang bisa menghasilkan calon karyawan yang bermutu. Banyak cara untuk mengetahui apakah karyawan yang akan kita angkat itu bermutu atau tidak, antara lain dilihat dari segi education (pendidikan), experience (Pengalaman) dan Testing (Uji Coba). Ketiag faktor itu sangat efektif untuk mengetahui kualitas seorang calon karyawan. Dari ketiga faktor itu juga dapat kita ketahui kelanjutan tugas atau kerja seorang karyawan, mereka yang mempunyai pendidikan yang sesuai dengan bidang yang kita cari akan semakin mudah dan cepat melakukan suatu pekerjaan dibanding dengan mereka yang bukan bidangnya.
Dalam makalah ini penulis akan mengedepankan bagaimana memanfaatkan informasi mengenai pendidikan, pengalaman dan uji coba dari calon pelamar yang akan kita rekrut.
C. Permasalahan
Kendala yang sering dihadapi oleh sebuah lembaga atau instansi dalam kegiatan perekrutan karyawan adalah sebagai berikut :
- Banyaknya calon pelamar yang mendaftar melebihi batas maksimal penerimaan pegawai yang dibutuhkan;
- Ditemukan banyak dokumen yang dipalsukan oleh calon pelamar seperti dokumen ijazah, surat pengalaman kerja, ataupun data pribadi.
- Terdapat oknum atau calo pegawai yang tidak profesional.
- Penipuan yang mengatasnamakan lembaga atau instansi yang merugikan calon pelamar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekrutan Pegawai
Pengertian :
- Rekrut Pegawai adalah kegiatan penerimaan Pegawai, baik yang belum, maupun yang sudah berpengalaman.
- Rekrut Pegawai dilaksanakan atas dasar rencana kebutuhan lembaga/instansi jangka pendek maupun jangka panjang.
- Tata cara rekrut Pegawai secara rinci di lakukan sesuai prosedur Penerimaan Pegawai yang berlaku.
B. Faktor Yang Diperhatikan dalam Perekrutan Pegawai
Banyak metode yang digunakan oleh sebuah lembaga atau instansi dalam perekrutan pegawainya. Metode tersebut antara lain dengan sistem test (ada yang psiko tes, tes pengetahuan, tes praktek ataupun te kesehatan), dan wawancara.
Pelaksanaan metode tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, penggunaan biaya ini tergantung pada seberapa banyak kita akan merekrut pegawai dan apakah perekrutan tersebut melibatkan pihak lain seperti jasa psikolog atau lembaga swadaya masyarakat maupun organisasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tenaga kerja.
Dari metode yang ada penulis mencoba memberikan alternatif lain yang sangat mudah dan hemat dalam penanganan masalah rekrut pegawai. Metode tersebut dapat dilakukan secara internal oleh lembaga atau instansi tersebut tanpa melibatkan pihak luar yang tentunya akan mengurangi cost (biaya) dalam kegiatan perekrutan tersebut. Metode tersebut hanyalah memperhatikan 3 faktor penting yang akan kita perlukan untuk menempatkan seseorang dalam suatu posisi di lembaga atau instansi. Dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut kita tidak bersusah payah menentukan calon karyawan dengan ritual perekrutan yang menguras waktu dan tenaga.
Faktor tersebut antara lain :
1. Tingkat Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Uji Coba
Ketiga Faktor tersebut sangat ampuh untuk mengetahui tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) calon pelamar, apakah dia seorang yang kita butuhkan untuk menempati sebuah posisi yang diperlukan. Pada dasarnya semua unsur yang diperlukan dalam memilih seorang calon karyawan dapat dilihat dari ketiga faktor tersebut di atas.
Secara umum tingkat pendidikan seorang karyawan dapat diketahui dari sertifikat atau ijazah yang dilimiki, apakah calon karyawan sudah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Selain tingkat pendidikan yang lebih penting dan sangat penting adalah pengalaman kerja, semakin banyak pengalaman kerja seorang calon pelamar maka semakin dapat dengan mudah ia akan menjalankan pekerjaannya nanti karena telah dibekali dengan pengalaman di lapangan. Yang terakhir adalah Uji Coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan yang dimiliki benar-benar mempunyai legalitas, karena jaman sekarang sangat mudah untuk mendapatkan ijazah atau sertifikat palsu. Dengan uji coba ini kita akan benar-benar tahu bahwa pelamar yang melamar benar-benar mempunyai ijazah yang sesuai dengan kemampuannya. Selain itu uji coba dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat psikologi seorang calon pelamar dengan mengadakan psikotes.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan perekrutan pegawai dilakukan untuk mengadakan regenerasi pegawai yang sudah tua atau sebagai pengganti pegawai yang akan pensiun. Secara umum hal mengenai perekrutan pegawai adalah sebagai berikut :
Penerimaan pegawai dilakukan dengan tahap atau proses tertentu yang telah diputuskan sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai. Penerimaan pegawai secara umum melewati tahap : tes administrasi, psikotes, wawancara dan tes kesehatan. Dari sekian langkah tersebut ada 3 faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosedur perekrutan pegawai yaitu :
- Rekrut Pegawai adalah kegiatan penerimaan Pegawai, baik yang belum, maupun yang sudah berpengalaman.
- Rekrut Pegawai dilaksanakan atas dasar rencana kebutuhan lembaga/instansi jangka pendek maupun jangka panjang.
- Tata cara rekrut Pegawai secara rinci di lakukan sesuai prosedur Penerimaan Pegawai yang berlaku.
a. Pendidikan
b. Pengalaman Kerja
c. Uji Coba
B. Saran
Karena kegiatan perekrutan pegawai ini adalah upaya untuk mengambil tenaga yang terbaik, maka sebaiknya dalam perekrutan pegawai perlu diperhatikan faktor sebagai berikut :
1. Legalitas Ijazah dan sertifikat.
2. Tidak ada unsur Kolusi dan Nepotisme.
3. Pengadaan tes atau uji coba yang benar-benar dan tidak asal-asalan.
4. Kesehatan Jasmani dan Rohani.
No comments:
Post a Comment