Monday, 12 March 2012

KARYA ILMIAH KURANGNYA MINAT MEMBACA BAGI SISWA

KARYA ILMIAH KURANGNYA MINAT MEMBACA BAGI SISWA
Puji syukur sepatutnya disampaikan kehadirat Illahi robbi karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian tentang Karya Ilmiah Kurangnya Minat Membaca Bagi Siswa dan melaporkannya dalam bentuk karangan ilmiah.

Karya Ilmiah Kurangnya Minat Membaca Bagi Siswa disusun guna menggambarkan keadaan Sekarang kita yang berada di abad 21, abad yang penuh persaingan, baik persaingan local, nasional, dan global. Persaingan dalam segala hal tidak dapat dihindari. Oleh Karena itu, kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Bekal ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak cukup karena dalam era global sekarang ini system kerja tidak hanya mengandalkan individu, tetapi juga jaringan kerja sama dengan pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan. 

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Karya Ilmiah Kurangnya Minat Membaca Bagi Siswa ini dapat kami suguhkan. Semoga Karya Ilmiah Kurangnya Minat Membaca Bagi Siswa ini bermanfaat untuk semuanya.



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Membaca pada era globalisasi informasi ini merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang siswa. Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Tetapi tanpa adanya minat, siswa tidak akan tertarik untuk membaca.
Minat merupakan factor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca. Perihal minat berhubungan dengan kebiasaan. Minta dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda tetapi berkaitan.
Minat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu: Minat Spontan dan Minat Berpola. Minat Spontan adalah minat yang tumbuh secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar. Minat Berpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana atau berpola terutama kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

1.2  Tujuan Penelitian
1.2.1        Mewujudkan suatu system penumbuhan dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
1.2.2        Mengembangkan masyarakat baca
1.2.3        Meningkatkan kemampuan berfikir dan mengisi waktu luang
1
1.3  Rumusan Masalah
1.3.1        Bagaimana cara untuk memotivasi siswa supaya minat dalam membaca?
1.3.2        Apa pengaruh membaca untuk siswa?

1.4  Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian tindakan kelas akan memberikan manfaat:
1.4.1        Dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
1.4.2        Menambah informasi bagi diri sendiri
1.4.3        Meningkatkan pengetahuan serta menambah ide



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1          Minat Berhubungan dengan Kebiasaan
Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda tetapi berkaitan. Pengertian minat menurut Poerbakawatja(19982:214)adalah “kesedian jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar”. Minat dibedakan menjadi 2(dua) macam, yaitu: Minat Spontan dan Minat Terpola. Minat Spontan adalah minat yang tumbuh secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar (Dawson dan Bamman, 1960:31). Minat Terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana atau terpola terutama kegiatan belajar mengajar, baik disekolah maupun diluar sekolah (Dawson dan Bamman, 1960:15). Minat Terpola dapat dipersamakan dengan factor eksternal, yang secara konkrit merupakan akibat dari motivasi ekstrinsik. Dengan demikian minat dapat internal maupun eksternal. Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang menyebutkan bahwa minat dan motivasi dapat timbul dari kesadaran dan inisiatif diri seseorang dan dapat timbul dari pengaruh luar, dalam bentuk-bentuk yang terpola atau tidak terpola (Dawson dan Bamman, 1960:140-144). Dari uraian tersebut dapatlah diketahui bahwa membaca bukanlah obyek dari minat tetapi membaca merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi minatnya. Melalui membaca, informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah motivasi pokok yang dapat mendorong timbul dan berkembangnya minat anak. Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa anak sudah dimulai suka membaca, maka minat bacapun akan meningkat. Membaca merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar, karena dengan membaca membuat mereka jadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang tinggi. Dengan membaca selalu tersedia waktu untuk merenung, berfikir dan mengembangkan kreativitas berfikir.
Tingkat pemikiran seseorang dapat diamati dari kebiasaan dia membaca, kegiatan membaca akan menimbulkan seseorang. Dalam membaca, ada tingkatan tertentu yang menentukan kemahiran seseorang dalam membaca. Salah satunya dengan membaca ekstensif. Kegiatan membaca ini dapat dilakukan dengan tidak mengeluarkan suara, tidak menunjukan bacaan, serta kepala tidak mengikuti arah bacaan. Kegiatan membaca ekstensif ini berhubungan dengan kemahiran Anda dalam memahami isi pokok-pokok bacaan. Dalam hal ini, Anda semaksimal mungkin memanfaatkan waktu baca dan mengingat kembali pokok-pokok dalam bacaan. Dalam membaca ekstensif, Anda dituntut untuk menyapu seluruh isi bacaan tanpa mengulang kalimat atau kata-kata yang pernah dibaca (Adi Abdul Somad, 2008)

2.2          Faktor-Faktor yang Mendorong Minat
2.2.1 Kebutuhan   :   Karena adanya kebutuhan tertentu orang mempunyai minat untuk memenuhi kebutuhan itu.
2.2.2 Perasaan       :   Perasaan sukses, senang, mendorong timbulnya minat, sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan menghilangkan minat
2.2.3 Lingkunga    :   Minat dipengaruhi dorongan untuk diterima atau diakui oleh lingkungan.

2.3          Cara Untuk Memotivasi Siswa dalam Minat Membaca
Sebaiknya para siswa diberikan dukungan dan dorongan dari orang-orang disekitar mereka, agar para siswa lebih meningkatkan kegiatan membacanya. Juga bisa dengan diadakannya suatu perlombaan-perlombaan membaca diberbagai sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang akan membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam hal membac.

2.4          Pengaruh Membaca untuk Siswa
            Jelas pengaruh dalam bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa, dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuannya, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Karena membaca merupakan seatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar. Karena dengan membaca membuat kita semua cerdas, kristis dan mempunya daya analisa yang tinggi, dengan membaca selalu tersedia waktu untuk merenung berfikir dan mengembangkan kretifitas berfikir .


BAB III
PENUTUP

3.1          Simpulan
Untuk meningkatkan minat baca siswa perlu adanya motivitas ekstrinsik , yaitu salah satunya di sekolah atau guru. Upaya sekolah atau guru bisa melalui pengadaan bacaan pengelolaan dan pemodelan, karena membaca merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pengetahuann siswa dan dengan membaca kita semua jadi cerdas kritis dan mempunya daya analisa yang tinggi .

3.2          Saran – Saran
Penulis ini menyarankan agar :
3.2.1 Mengadakan bahan bacaan, pengelolaan dan pemodelan di sekolah
3.2.2 Perpustakaan selalu di buka
3.2.3 Mengadakan lomba membaca




ABSTRAKSI

Minat baca siswa masih rendah. Meningkatkan siswa mulai ditekankan kemampuan membaca pemahaman, minat bacanya perlu juga ditingkatkan kembali. Untuk meningkatkan minat baca siswa perlu adanya motivasi ekstrinsik yaitu: Sekolah/Guru, Lingkungan Keluarga, dan lingkungan Masyarakat. Upaya sekolah atau guru bisa melalui pengadaan bahan bacaan, pengelolaan, dan pemodelan. Upaya lingkungan keluarga adalah membina keluarga pembaca, memperhatikan kelemahan anak dalam membaca, memperkaya schemata anak, dan berkunjung ke toka buku. Sedangkan lingkungan masyarakat berupa pengadaan perpustakaan, papan pajang dan lomba baca.





DAFTAR PUSTAKA


Fundamentals of Basic Reading Instruction. New York: Longmans, Green and Co.
Harras Kholid A. 1998. Membaca 1. Jakarta: Depdikbud
Somad Abdul Adi. 2008. Aktiv dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Departemen    Pendidikan Nasional.

Terima kasih atas kunjungannya, semoga karya Ilmiah Kurangnya Minat Membaca Bagi Siswa ini, bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

1 comment:

Wawan said...

Izin copas ya min... ;)
Makasih...

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.