Thursday 21 July 2011

GAMBARAN PENYEBAB AKSEPTOR KB DROP OUT DI DESA PENPEN RT 05 RW 03 KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Visi paradigma baru program keluarga berencana nasional adalah untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, tanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan misi dari keluarga berencana nasional pada paradigma baru adalah menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. Keluarga adalah salah satu dari lima matra kependudukan yang sangat mempengaruhi terwujudnya penduduk yang berkualitas.(1)
Menyinggung masalah KB yang juga terimbas krisis moneter, sekitar dua persen akseptor KB mengalami Drop Out, jika sebelum krisis moneter, jumlah akseptor KB adalah 56 persen dari total pasangan usia subur  (PUS), yang jumlah nya sekitar enam juta PUS, namun dua tahun terakhir ini jumlah itu turun dua persen, dimasa yang akan datang perlu diantisipasi muncul nya PUS yang baru. Diperkirakan sekitar enam juta PUS baru muncul setiap tahun. Keadan ini dikhawatirkan dapat menimbulkan maslah kependudukan yang tentu saja berkaitan dengan masalah kesehatan. Pasalnya, akibat Drop Out yang dialami oleh dua persen peserta KB mandiri itu, menyebabkan mereka melakukan aborsi. Drop Out peserta KB itu, disinyalir karena tidak mampu membeli alat kontrasepsi yang harganya semakin melambung akibat krisis moneter .(2)

Wednesday 20 July 2011

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG "ANTENATAL CARE" DI DESA KAPLONGAN KECAMATAN KEDOKAN BUNDER KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kematian ibu diperkirakan sebanyak 500.000 kematian setiap tahun diantaranya 99% terjadi di negara berkembang. Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adalah menurunkan angka kematian maternal dan perinatal.  Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih tinggi. 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda! Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar!.